Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaketrans) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyebutkan 90,59 persen alumni Balai Latihan Kerja (BLK) di daerah itu terserap dunia kerja pada tahun 2024.
Plt Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Disnakertrans Kepri Suryadi mengatakan capaian itu menandakan program-program pelatihan kerja yang dilakukan melalui BLK pemerintah maupun swasta selaras dengan kebutuhan lapangan pekerjaan.
"Tahun lalu ada sekitar 1.400 pendaftar program pelatihan kerja, yang difasilitasi BLK pemerintah sekitar 100 orang dan langsung bekerja sesuai kebutuhan industri, sedangkan sisanya tersebar di BLK swasta," kata Suryadi di Tanjungpinang, Kamis.
Suryadi menyampaikan bahwa Disnakertrans Kepri terus melakukan inovasi pelatihan kerja dengan menggandeng mitra kerja pemerintah, salah satunya BLK.
Di Kepri terdapat empat BLK milik pemerintah, yaitu BLK Kota Tanjungpinang, BLK Kota Batam, Satpel BLK Kabupaten Karimun, dan BLK Kabupaten Natuna.
Selain itu, ada pula beberapa LPK swasta yang tersebar di Tanjungpinang, Bintan, dan Lingga.
Baca juga: Menteri P2MI lakukan kunjungan kerja di Batam
"Kami juga banyak berkolaborasi dengan berbagai perusahaan, mulai dari perhotelan hingga kawasan ekonomi khusus terkait kerja sama pelatihan sampai pemagangan kerja yang sesuai kebutuhan dunia kerja," ungkapnya.
Dalam melaksanakan program pelatihan kerja di BLK, pihaknya juga harus memikirkan bagaimana peserta usai pelatihan langsung bekerja sesuai kebutuhan di lapangan.
Ketika mereka masih susah mencari kerja setelah mengikuti pelatihan, maka Disnakertrans Kepri akan berkolaborasi dengan BLK swasta yang memiliki inhouse training di perusahaan sesuai kebutuhan industri.
"Dengan inovasi dan kolaborasi diharapkan program pelatihan kerja tahun 2025 semakin baik ke depan," ujarnya.
Suryadi menambahkan, Disnakertrans Kepri telah melakukan pemetaan untuk segmen pelatihan kerja tahun 2025.
Baca juga: Menteri PPPA kunjungi UPTD PPA Batam pastikan layanan jalan optimal
Ia menargetkan lulusan pelatihan di BLK tidak hanya bisa bekerja tetapi juga mandiri, karena lowongan kerja sangat minim dibanding jumlah pelamar.
Tak jarang, kebutuhan lowongan tenaga kerja hanya sesuai permintaan pasar, misalnya dikontrak selama enam bulan sehingga jabatan pekerja sangat dinamis.
"Oleh karena itu, salah satu fokus pelatihan kami tahun ini adalah sektor perhotelan, karena ketika seseorang tidak lagi dibutuhkan di hotel itu, ia bisa membuka usaha sendiri, misalnya pekerja bagian buffet hotel bisa membuka kafe sendiri," ucap Suryadi.
Selain perhotelan, pihaknya juga fokus pada segmen kebutuhan dunia industri, mengingat pada bulan Juni 2025 akan ada penerimaan kerja besar-besaran di sejumlah perusahaan industri di Kepri, seperti McDermott Batam hingga PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Bintan.
"Industri butuh apa, kami akan tempatkan siswa magang di inhouse training perusahaan agar mereka langsung bisa kerja di sana," katanya.
Baca juga: Kementrans siap bantu tarik investor untuk transmigrasi di Natuna
Ia turut mengimbau masyarakat terutama para pencari kerja agar aktif memantau informasi pendaftaran pelatihan kerja melalui sosial media BLK di masing-masing kabupaten/kota di Kepri.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Disnakertrans Kepri: 90,59 persen alumni BLK terserap dunia kerja
Komentar