Batam (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) tengah menyiapkan skema program pinjaman modal bunga nol persen kepada usaha mikro dengan berkoordinasi bersama sejumlah bank milik pemerintah.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Batam Hendri Arulan menyampaikan bahwa program ini merupakan prioritas keempat dalam agenda prioritas Wali Kota Batam.
“Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Kota Batam, bahwa program pemberian modal usaha maksimal Rp20 juta dengan bunga 0 persen ini adalah salah satu prioritas Pak Wali dan Bu Wakil. Targetnya tentu untuk mendongkrak pelaku usaha mikro,” ujarnya saat dihubungi di Batam, Jumat.
Baca juga: Badan Karantina Kepri gagalkan penyelundupan kuda laut senilai Rp40 juta
Awalnya, program ini dirancang bersama Bank Riau Kepri Syariah (BRKS). Namun karena sejumlah kendala teknis, Diskum Batam saat ini menjajaki kemungkinan kerja sama dengan bank lainnya.
Hendri mengatakan, Wali Kota Batam menginginkan skema pinjaman tanpa agunan dan jaminan agar pelaku usaha mikro semakin mudah mengakses pembiayaan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri terkait rencana menggunakan bank pelat merah nasional. Prinsipnya, Kemendagri tidak mempermasalahkan asalkan program ini benar-benar memberikan kemudahan kepada masyarakat,” katanya menjelaskan.
"Saat ini Diskum masih menunggu jawaban final dari pihak bank. Mudah-mudahan dalam satu minggu ke depan, kami mendapat kepastian agar bisa langsung launching, menandatangani MoU, dan melakukan sosialisasi,” tambah Hendri.
Baca juga: Dinkes Batam gencarkan pengukuran balita untuk tekan angka stunting
Respons masyarakat terhadap program ini sangat positif. Hendri menyebut, sudah banyak warga Batam yang menghubunginya secara pribadi untuk menanyakan kapan program ini dimulai.
Berdasarkan data Sensus Ekonomi yang dirilis BPS Provinsi Kepulauan Riau, jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Batam hingga akhir 2024 mencapai 75.575 unit. UMKM Batam menyerap sekitar 156.997 tenaga kerja, dengan sektor kuliner sebagai yang paling dominan.
Diskum Batam mencatat hingga 30 April 2025 terdapat 1.748 pelaku usaha aktif yang dibina dengan rincian 1.376 pelaku usaha kuliner, 199 industri kreatif, 88 usaha jasa, 46 usaha obat tradisional, 11 usaha pertanian-peternakan, dan satu pelaku usaha perikanan.
Selain UMKM, sektor koperasi juga tetap menjadi perhatian. Dari sekitar 1.300 koperasi di Batam, hanya 120 koperasi yang masih aktif beroperasi secara reguler.
Pemerintah Kota Batam Batam berharap program pinjaman tanpa bunga ini dapat menjadi stimulus bagi pelaku usaha yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Baca juga:
Dinkes Kepri: Hasil cek kesehatan gratis didominasi hipertensi dan diabetes
Pemprov Kepri gelar pelatihan instalasi listrik dan las teralis
Komentar