DKPP Batam catat kenaikan produksi cabai keriting dan rawit pada 2025

id kepri batam,mardanis,dkpp,cabai,produksi tumbuhan sayuran

DKPP Batam catat kenaikan produksi cabai keriting dan rawit pada 2025

Kepala DKPP Kota Batam Mardanis. (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mencatat kenaikan produksi sejumlah komoditas sayuran dan buah-buahan semusim pada 2025 yang mengalami tren positif.

Kepala DKPP Batam Mardanis menyampaikan bahwa produksi sayuran selama Maret mencakup berbagai jenis seperti kangkung, bayam, sawi, mentimun, kacang panjang, bawang dan cabai.

“Harga rata-rata cabai keriting saat ini mencapai Rp37.400 per kilogram, sedangkan cabai rawit Rp32.500 per kilogram. Keduanya meningkat jika dibandingkan dengan Februari lalu, di mana produksi cabai keriting hanya 3,78 ton dan cabai rawit 3,98 ton,” katanya saat dihubungi di Batam, Senin.

Sebagai informasi, produksi kangkung 17,09 ton, bayam 17,48 ton, sawi 13,39 ton, mentimun 6,5 ton, kacang panjang 8,24 ton, bawang daun 1,65 ton, cabai keriting 3,46 ton, dan cabai rawit 0,74 ton.

Komoditas cabai keriting dan cabai rawit tercatat sebagai produk penting di Kota Batam karena permintaan tinggi, yakni mencapai 10 ton per hari.

DKPP juga terus mengembangkan program pemberdayaan masyarakat melalui program Pekarangan Pangan Lestari dengan 80 Kelompok Wanita Tani (KWT).

Baca juga: Dinkes catat cakupan imunisasi dasar lengkap balita di Batam capai 27,6 persen


“Alhamdulillah sosialisasi di setiap titik KWT se-Kota Batam sudah selesai. Setelah ini bantuan akan disalurkan kepada tiap KWT dengan bertahap,” katanya.

Setiap titik akan mendapat pendampingan hingga masa panen, yang berkisar antara 15 hari untuk kangkung, 20 hingga hari untuk bayam, dan sekitar dua bulan untuk cabai.

Selain itu, DKPP Batam juga akan melanjutkan program B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) yang kini memasuki tahun kelima.

Tahun ini, program B2SA akan menyasar sekolah-sekolah dan masyarakat umum, terutama mendorong ibu-ibu untuk menyusun menu sehat dan bergizi berbasis hasil pertanian lokal.

“Harapannya, menu makanan di rumah tangga semakin bervariasi. Tidak hanya makan nasi tetapi juga dengan ubi dan jagung,” tutup Mardanis.

Baca juga: Bocah korban penganiayaan di Batam dimasukkan ke Rumah Aman

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE