Tanjungpinang (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
"Salah satu fokus utama pembangunan Kepri ke depan ialah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan," kata Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Kependudukan, dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas Maliki melalui Zoom Meeting pada Musrenbang Provinsi Kepri 2025 di Kota Tanjungpinang, Selasa.
Maliki menyampaikan bahwa saat ini pertumbuhan ekonomi Kepri masih terkonsentrasi di tiga kabupaten/kota, yaitu Kota Batam sebesar 6,69 persen, Kabupaten Bintan 8,89 persen, dan Kabupaten Karimun 6,45 persen.
Sementara perekonomian empat kabupaten/kota lainnya relatif masih rendah, yakni Kota Tanjungpinang sebesar 3,78 persen, lalu Kabupaten Lingga 4,42 persen, bahkan Kabupaten Natuna minus 3,57 persen, dan Kabupaten Kepulauan Anambas minus 5,96 persen.
"Maka itu, khusus keempat daerah ini perlu didorong lebih kuat agar perekonomiannya bertumbuh, inklusif dan berkelanjutan," ujar Maliki.
Maliki juga memaparkan pertumbuhan ekonomi Kepri terus membaik pasca COVID-19, yaitu dari mengalami minus 3,80 persen pada 2020, tumbuh menjadi 5,02 persen hingga 2024.
Kendati perekonomian meningkat, kata dia, angka kemiskinan di Kepri masih cukup tinggi, yang mencapai 5,37 persen per Maret 2024 atau sekitar 138 ribu orang. Hal ini perlu dilihat secara mendalam dan komprehensif.
"Struktur produk domestik regional bruto (PDRB) Kepri masih didominasi oleh industri pengolahan, konstruksi besar, dan perdagangan eceran," ungkapnya.
Lanjut Maliki menyampaikan Kementerian PPN/Bappenas memberikan sejumlah rekomendasi kebijakan guna mendorong pertumbuhan ekonomi Kepri yang berkelanjutan, antara lain pengembangan dan penataan kawasan perkotaan Batam dan kawasan perkotaan Tanjungpinang.
Kemudian, pemberdayaan aktivitas ekonomi unggulan bernilai tinggi, seperti pertambangan (bauksit), perikanan, dan perkebunan kelapa.
Selanjutnya, pengembangan koridor industri dan pengembangan kawasan pariwisata Batam-Bintan, lalu pengembangan kawasan berbasis komoditas unggulan perikanan budidaya dan revitalisasi tambak rakyat, serta pengembangan Pelabuhan
Perikanan Pering, Pelabuhan Perikanan Selat Lampa, dan Pelabuhan Perikanan Tarempa.
"Dalam mencapai target perekonomian jangka pendek, Kepri dapat fokus mengembangkan potensi unggulannya di sektor industri, pariwisata, dan perikanan," demikian Maliki.
Komentar