Kemenag Batam dorong dialog lintas agama untuk hadapi tantangan kerukunan

id kepri batam,kemenag batam,lintas agama,tokoh agama

Kemenag Batam dorong dialog lintas agama untuk hadapi tantangan kerukunan

Kegiatan BUDI Ngobras yakni dialog antar agama oleh Kemenag Kota Batam. ANTARA/HO-Kemenag Batam

Batam (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) membuka dialog lintas agama untuk memperkuat dan memecahkan persoalan kerukunan yang ditemukan di kota itu.

Kepala Kantor Kemenag Kota Batam Budi Dermawan menginisiasi kegiatan bertajuk BUDI Ngobras (Bahas Ukhuwah Damai Indonesia - Ngopi Bareng Tokoh Lintas Agama) untuk membahas tantangan dan peluang memperkuat harmoni sosial.

“BUDI Ngobras ini bukan sekadar bincang santai sambil ngopi, tapi ruang dialog dari hati ke hati. Kita ingin mengakui masalah di lapangan, termasuk potensi gesekan dan ketegangan yang kerap muncul, dan mencari solusi bersama,” katanya saat dihubungi di Batam, Kamis.

Baca juga: Amsakar sahkan Perda dorong pemanfaatan transportasi massal

Kegiatan dihadiri oleh Ketua FKUB Batam beserta jajaran, serta tokoh-tokoh dari berbagai agama dan kepercayaan.

Hadir pula pejabat Kemenag seperti Kepala Subbag TU Magdalena Silfia, Kasi Urusan Agama Kristen Esther Sri Liasna, Penyelenggara Katolik Franciscus Septadi Setyanto, dan Staf Bimas Islam Resdin Efendi Pasaribu.

Sejumlah persoalan nyata diangkat dalam pertemuan tersebut, mulai dari minim ruang interaksi anta-rumat, isu radikalisme yang menyasar generasi muda, hingga peran rumah ibadah yang belum maksimal sebagai pusat pendidikan nilai-nilai toleransi.

Para peserta juga menyampaikan bahwa di beberapa wilayah, masih terdapat kendala dalam izin rumah ibadah, persepsi negatif antar komunitas, dan lemah koordinasi antar-forum lintas agama di tingkat kecamatan.

Baca juga: 115 Kepala keluarga sudah terfasilitasi air bersih dari Polres Lingga

Menurut Budi, situasi ini menuntut kerja sama konkret lintas agama, tidak hanya berhenti pada seremoni atau dialog formal.

Menanggapi hal tersebut, forum sepakat untuk memperluas jangkauan dialog hingga tingkat kelurahan dan komunitas akar rumput.

“Kerukunan tidak bisa dibiarkan tumbuh sendiri. Ia harus dirawat, dipertemukan, dan diperjuangkan,” ujar dia.

Kegiatan BUDI Ngobras menjadi langkah awal dalam membangun budaya komunikasi terbuka dengan berbagai pihak di kota Batam untuk menjadikan Batam sebagai kota toleransi kembali ditegaskan melalui ruang dialog ini.

Baca juga:
Bupati Natuna sebut nelayan lokal butuh bantuan kapal memadai

Kemenko Polkam perkuat pengawasan dan pemeliharaan keamanan di wilayah Natuna

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE