Gubernur Ansar optimistis Kepri bisa bersaing di kancah nasional dan global

id Gubernur Kepri

Gubernur Ansar optimistis Kepri bisa bersaing di kancah nasional dan global

Gubernur Kepri Ansar Ahmad. ANTARA/Ogen

Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad optimistis posisi strategis Kepri akan mampu membawa provinsi ini bersaing di kancah nasional maupun global.

Menurut Ansar, Kepri sebagai “Permata Biru Ekonomi di Gerbang Utara Indonesia” berada di posisi kedua nasional setelah Bali dalam transformasi ekonomi menuju Indonesia Emas 2045.

“Kita berada di jalur perdagangan internasional terpadat, dilewati 80 ribu kapal dan 70 juta kontainer per tahun. Ini adalah peluang besar yang harus terus dimaksimalkan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi,” kata Ansar, di Tanjungpinang, Kamis.

Ansar juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kepri pada triwulan IV tahun 2024 secara quarter to quarter (q to q) mencapai 6,94 persen. Capaian ini menjadikan Kepri peringkat ketiga tertinggi nasional setelah Maluku Utara dan Kalimantan Tengah.

Kontribusi sektor industri menjadi penopang utama dengan pembagian 42,51 persen dalam struktur produk domestik regional bruto (PDRB), dan memberikan andil pertumbuhan sebesar 3,09 persen secara year on year (y to y) pada triwulan I-2025.

Selain itu, kata Ansar, Kepri juga mencatat realisasi investasi yang mengesankan pada tahun 2024, dengan total nilai Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp47,26 triliun.

Hal ini tak lepas dari berbagai kemudahan yang diberikan oleh pemerintah, antara lain pemberlakuan kawasan Free Trade Zone (FTZ) di Batam, Bintan, dan Karimun.

"Investor di FTZ ini menikmati fasilitas bebas bea masuk dan keluar, bebas pajak pertambahan nilai (PPN), dan pembebasan pajak penjualan barang mewah (PPnBM)," ujar Ansar pula.

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE