Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna menegaskan komitmennya untuk terus mempertahankan status sebagai Geopark Nasional, sekaligus bersiap naik kelas menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp).
Sekretaris I Badan Pengelola Geopark Nasional Natuna (BPGN), Tukino, dikonfirmasi dari Natuna, Senin, mengatakan bahwa berbagai kegiatan pelatihan pemberdayaan masyarakat, telah dijalankan untuk mendukung upaya mempertahankan status Geopark Nasional.
“Sejak 2021 hingga 2024, kami rutin mengadakan pelatihan tour guide (Pemandu wisata), pengelolaan homestay (penginapan dari rumah penduduk), dan sebagainya,” ujar Tukino.
Hal lainnya yang dilakukan adalah, membangun berbagai fasilitas di sejumlah titik geosite menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK), terutama pada 2023 dan 2024. Geosite merupakan lokasi penting dalam kawasan geopark yang menyimpan nilai geologis, budaya, dan ekowisata.
Menurut Tukino, upaya ini merupakan bagian dari kriteria yang akan dinilai oleh Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI). Lembaga tersebut akan melakukan evaluasi kembali terhadap Geopark Natuna pada pekan terakhir Juli 2025.
"Penilaian ini dilakukan setiap empat tahun sekali. Kami sudah menyiapkan segala sesuatunya, baik dari sisi administrasi maupun kondisi lapangan. Beberapa geosite juga sudah dilengkapi dengan fasilitas pendukung," ujar dia.
Jika hasil evaluasi dinyatakan layak, status Geopark Nasional akan kembali disematkan kepada Natuna. Namun tak hanya berhenti di situ, BPGN juga akan menyusun strategi menuju pengakuan internasional.
"Yang perlu kami siapkan adalah dossier, semacam proposal yang akan diajukan ke UNESCO," ucap dia.

Komentar