Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sebanyak 215.722 wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) selama bulan Juni 2025, atau naik 22,31 persen dibanding Mei 2025 yang tercatat sebanyak 176.366 kunjungan.
Kepala BPS Kepri Margaretha Ari Anggorowati mengatakan peningkatan jumlah kunjungan wisman di Juni 2025 dibandingkan Mei 2025, dipicu meningkatnya jumlah kunjungan wisman ke Kabupaten Bintan sebesar 58,12 persen, lalu Kota Batam sebesar 18,91 persen, kemudian Kota Tanjungpinang 8,76 persen, dan Kabupaten Karimun 4,38 persen.
"Jumlah kunjungan wisman terbanyak pada Juni 2025 menurut pintu masuk, yaitu di Batam 167.469 kunjungan (77,63 persen), Bintan 32.073 kunjungan (14,87 persen), Karimun 9.531 kunjungan (4,42 persen), Tanjungpinang 6.603 kunjungan (3,06 persen) dan lainnya sebanyak 46 kunjungan (0,021 persen)," kata Margaretha di Tanjungpinang, Jumat.
Pada Juni 2025, kata dia, jumlah kunjungan wisman ke Kepri masih didominasi warga berkebangsaan Singapura yang sebanyak 113.636 kunjungan, lalu disusul wisman Malaysia 46.237 kunjungan, Tiongkok 7.073 kunjungan, India 6.182 kunjungan, Filipina 3.993 kunjungan, Myanmar/Burma 2.719 kunjungan, Inggris 1.846 kunjungan, Australia 1.629 kunjungan, Korea Selatan 1.597 kunjungan, Jepang 1.493 kunjungan, dan lainnya sebanyak 29.108 kunjungan.
"Dari 10 negara asal wisman terbanyak yang berkunjung ke Kepri ini, tercatat sebagian besar negara mengalami peningkatan kunjungan pada Juni 2025 jika dibanding dengan bulan sebelumnya," ungkapnya.
Margaretha memaparkan tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang di Kepri pada Juni 2025 mencapai rata-rata 50,01 persen, atau naik 3,92 poin dibanding TPK Mei 2025 sebesar 46,09 persen, juga lebih tinggi 0,03 poin dibanding dengan TPK hotel bintang secara nasional, yang rata-rata sebesar 49,98 persen.
Sementara, rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel bintang di Kepri periode Juni 2025 adalah 1,82 malam, atau lebih tinggi 0,05 poin jika dibanding dengan rata-rata lama menginap tamu pada Mei 2025.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kepri Hasan menyampaikan peningkatan kunjungan wisman periode Juni 2025, salah satunya dipicu kebijakan insentif regulasi dari pemerintah pusat, melalui Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) yang menghadirkan dua kebijakan relaksasi visa sejak Oktober dan Desember 2024, yaitu bebas visa kunjungan bagi pemegang "permanent resident" (PR) Singapura.
Kemudian, pemberlakuan short term visa atau visa kunjungan singkat dengan lama tinggal tujuh hari dan biaya Rp250 ribu per wisman.
Kebijakan regulasi visa khusus ini buat guna memperkuat posisi dan daya saing Kepri sebagai kawasan wisata perbatasan andalan di tanah air.
"Sejak pemberlakuan kebijakan visa khusus itu, tingkat kunjungan wisman Kepri terus meningkat, khususnya dari negara tetangga Singapura," ujar Hasan.
Ia optimistis jumlah kunjungan wisman Kepri tahun 2025 mencapai sebanyak 1,7 juta orang, sesuai yang tertuang dalam rancangan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) pemerintah provinsi setempat.
Target itu melampaui capaian kunjungan wisman tahun 2024 yang sebanyak 1,6 juta orang.
"Target tahun ini bertambah 100 ribu orang dibanding tahun lalu, makanya perlu kerja ekstra untuk merealisasikan target 1,7 juta kunjungan wisman di 2025," ujar Hasan.

Komentar