12 KK terdampak cuaca ekstrem di Bintan

id BPBD Bintan, cuaca ekstrem, angin kencang, rumah warga rusak akibat cuaca ekstrem

12 KK terdampak cuaca ekstrem di Bintan

Petugas BPBD Bintan, Kepri, meninjau lokasi rumah warga rusak akibat cuaca ekstrem angin kencang disertai hujan, Senin (1/9/2025). ANTARA/HO-BPBD Bintan

Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menangani 12 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban dampak cuaca ekstrem di daerah tersebut.

"Total ada 35 jiwa terdampak cuaca ekstrem yang tersebar di lima lokasi, yaitu Gunung Kijang, Bintan Pesisir, Bintan Utara, Kelurahan Sungai Enam, dan Desa Toapaya," kata Kepala Pelaksana BPBD Bintan Ramlah dihubungi di Tanjungpinang, Senin malam.

Ramlah menjelaskan cuaca ekstrem berupa angin kencang disertai curah hujan dengan intensitas yang tinggi, Senin (1/9) pagi, menyebabkan sejumlah rumah warga rusak ringan hingga parah, akibat tertiup angin dan tertimpa pohon tumbang.

Kerusakan yang terjadi rata-rata menimpa pada bagian atap rumah, dapur, kamar, teras hingga ruang tamu.

Adapun rincian data korban terdampak bencana, antara lain di Kecamatan Toapaya satu KK/tiga jiwa, kemudian Bintan Pesisir tiga KK/delapan jiwa.

Selanjutnya, Desa Air Glubi dua KK/jiwa, kemudian Gunung Kijang enam KK/18 jiwa, berikutnya Bintan Timur satu KK/lima jiwa, dan Bintan Utara satu KK/satu jiwa.

"Seluruh korban selamat dan tak ada yang mengungsi, karena memilih tetap berada di rumah masing-masing," ungkap Ramlah.

Dia melanjutkan usai kejadian itu, masyarakat beserta beberapa unsur terlibat melakukan pembersihan terhadap puing puing atap rumah yang rusak serta melakukan upaya perbaikan dan pemindahan barang.

Sementara, BPBD bersama pemangku kepentingan terkait telah melakukan Rapid Asessment, meliputi penilaian kerusakan, kerugian dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk dasar acuan rencana selanjutnya.

"Termasuk peninjauan lokasi terdampak bencana dan pendistribusian bantuan logistik kepada pada korban," ucapnya.

Ramlah turut mengimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar tetap waspada terhadap potensi cuaca signifikan berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang hingga tiga hari ke depan.

Khusus untuk wilayah yang memiliki potensi bencana hidrometeorologi agar tetap waspada terhadap dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, angin kencang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang.

"Informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca yang lebih detail untuk potensi hujan lebat dapat diakses lebih lengkap di aplikasi @InfoBMKG dan website https://bmkg.go.id," demikian Ramlah.

Pewarta :
Editor: Laily Rahmawaty
COPYRIGHT © ANTARA 2026


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE