Dinkes Batam pastikan calon pengantin sehat guna cegah risiko stunting pada anak

id kepri batam,stunting,calon pengantin,dinkes

Dinkes Batam pastikan calon pengantin sehat guna cegah risiko stunting pada anak

Bimbingan pra-nikah untuk calon pengantin oleh tenaga medis Puskesmas Botania Dinkes Batam di Kantor Urusan Agama Batam, Kepri, Selasa (16/9/2025). (ANTARA/Amandine Nadja)

Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), memastikan kesiapan fisik, mental, dan gizi, calon pengantin sebelum menikah guna mencegah risiko stunting pada anak, melalui pemeriksaan kesehatan pranikah yang menjadi bagian dari bimbingan perkawinan (bimwin) di Kantor Urusan Agama (KUA) kota itu.

Dokter Puskesmas Botania Dinkes Kota Batam Eka Maya menjelaskan salah satu indikator kesehatan yang diperiksa adalah Lingkar Lengan Atas (LILA).

“Minimal LILA 23,5 cm. Kalau di bawah itu atau memiliki angka Hb (hemoglobin) rendah, risikonya tinggi saat hamil untuk ibu dan bayi. Perempuan dengan kondisi Kekurangan Energi Kronis (KEK) biasanya cepat lelah, dan saat bersalin tenaganya tidak cukup, sehingga berbahaya,” ujarnya di Batam, Selasa.

Ia menambahkan upaya pencegahan harus dilakukan sebelum menikah.

“Kalau sudah hamil baru olahraga itu tidak efektif. Jadi harus dipersiapkan lebih awal, dengan konsumsi asam folat, tablet tambah darah, pola makan sehat, dan rutin berolahraga untuk meningkatkan massa otot,” katanya.
Baca juga: Kemenag Batam pastikan keabsahan pasangan dalam pernikahan lewat bimwin

Dalam kegiatan bimbingan pranikah di KUA Batam Kota yang diikuti sekitar 15 pasangan, Dinkes Batam memastikan seluruh pasangan sudah melakukan pemeriksaan kesehatan, meliputi suntik tetanus, cek darah hemoglobin, hingga tes laboratorium HIV, sifilis, dan gula darah.

“Saat hasilnya keluar, itu kami melakukan edukasi kepada pasangan terkait kesehatan reproduksi dan kesehatan,” ujarnya.

Topik yang dibahas pada bimwin, seperti seks yang sehat dengan persetujuan, kehamilan terencana maupun tidak, penggunaan kontrasepsi jangka pendek dan panjang, hingga pola makan selama kehamilan.

Selain itu calon pengantin juga dibekali informasi tentang penyakit menular seksual, bahaya HIV/AIDS, kebersihan organ reproduksi, serta deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara.

“Tujuannya agar pasangan yang menikah benar-benar siap, tidak hanya secara administrasi dan mental, tetapi juga fisik. Dengan begitu, mereka dapat melahirkan generasi sehat dan menekan risiko stunting di Batam,” katanya.

Baca juga: Kemenag Batam siapkan nikah massal gratis untuk 100 pasangan

Pewarta :
Uploader: Nadilla
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE