Batam (ANTARA) - Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI mencegah terjadinya gangguan pelayaran di Selat Malaka dekat Perairan Kepulauan Riau, karena adanya kapal bulk carrie berbendera Vietnam lego jangkar di wilayah perairan Indonesia.
Pranata Humas Ahli Muda Mayor Bakamla Yuhanes Antara dikonfirmasi di Batam, Rabu, mengatakan Bakamla RI melalui unsur Kapal Negara (KN) Pulau Dana-323 mendapati kapal asing bernama MV Truong An 05 berbendera Vietnam sedang lego jangkar di perairan Indonesia.
“Kapal jenis bulk carrier ini terdeteksi oleh Puskodal Bakamla RI saat melakukan aktivitas mencurigakan berupa drifting dan lego jangkar di posisi 19 Nautical Mile dari Tanjung Tamiang, Kepulauan Riau,” kata Yuhanes.
Baca juga: Polres Anambas identifikasi temuan kerangka manusia di Pulau Noran
Kejadian ini, kata dia, terjadi pada Selasa (16/9). Saat itu kondisi kapal tersebut berpotensi membahayakan keselamatan pelayaran kapal lainnya yang melintas di jalur padat Selat Malaka.
Mendapati informasi dari Puskodal Bakamla RI, KN Pulau Dana-323 bergerak menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
Setibanya di lokasi, tim visit board, search and seizure (VBSS) KN Pulau Dana-323 diterjunkan guna memeriksa secara menyeluruh terhadap dokumen kapal, dokumen awak kapal serta muatannya.
Dia menyebut, kapal berbendera Vietnam dengan IMO 9630511 dan callsign XVJU2 dinakhodai oleh Nguyen Track Tung, membawa 17 anak buah kapal (ABK) warga negara Vietnam dan tidak memuat kargo atau muatan.
“Kondisi kapal kosong tidak ada muatan,” katanya.
Baca juga: 47 SPPG di Batam layani 165 ribu penerima termasuk kelompok ibu hamil dan balita
Tim berkomunikasi dengan nakhoda kapal, menyampaikan bahwa kapalnya mengalami kerusakan mesin, sehingga terpaksa lego jangkar di wilayah Perairan Indonesia.
Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, kata dia, tidak ditemukan adanya pelanggaran maupun barang ilegal di kapal tersebut.
Tim VBSS Bakamla RI mengawasi proses perbaikan mesin kapal, hingga pukul 17.20 WIB perbaikan selesai MV Truong An 05 kembali kembali berlayar meninggalkan Perairan Indonesia sesuai instruksi dari KN Pulau Dana-323.
Hingga pukul 19.15 WIB, kapal tersebut terpantau sudah berada di luar Perairan Indonesia dengan kecepatan normal.
“Kami memastikan jalur pelayaran jangan terganggu. Karena Selat Malaka itu jalur padat kapal, bisa terjadi tabrakan. Kami menunggu sampai kapal itu benar dan menginformasikan lewat radio channel 16 (frekuensi internasional) kepada kapal yang melintas untuk menghindari titik tersebut,” kata Yuhanes.
Baca juga: Kapolda Kepri perintahkan para kapolsek waspadai keberadaan minilab narkoba
Terpisah, Komandan KN Pulau Dana-323 Letkol Bakamla Umar Dhani menyampaikan saat kejadian armadanya sedang melakukan kegiatan patroli sektor yang merupakan bagian dari Operasi Yudhistira-II/25.
Dia memastikan pemeriksaan terhadap MV Truoung An 05 dilakukan sesuai prosedur. Serta menegaskan Bakamla RI terus mengawasi wilayah Perairan Indonesia dari masuknya kapal-kapal asing.
“Seluruh langkah pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur. Keberadaan kapal asing di wilayah Perairan Indonesia akan selalu diawasi untuk memastikan tidak terjadi pelanggaran hukum maupun ancaman keselamatan maritim,” kata Umar.
Baca juga:
Polda Kepri ungkap minilab tempat "laundry" sabu di Kota Batam
BGN operasikan SPPG baru di Natuna, untuk perluas jangkauan program MBG
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bakamla cegah gangguan pelayaran di Selat Malaka

Komentar