Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mengobati 3.164 pasien positif tuberkulosis (TBC) hingga September 2025.
Kepala Dinkes Batam Didi Kusmarjadi menyebut pasien yang positif TBC tersebut dari 7.409 orang yang telah mengikuti skrining.
“Dari 3.164 pasien, yang sensitif obat tercatat 3.132 orang, sedangkan resisten obat ada 32 orang. Artinya, sebagian besar pasien masih bisa diobati dengan standar yang berlaku,” kata Didi saat dihubungi di Batam, Selasa.
“Sementara untuk yang resisten kami berikan obat berbeda sesuai rekomendasi,” katanya.
Dari total tersebut, pasien TBC baru yang terdata sebanyak 3.081 orang.
Sementara itu, 2.374 pasien baru sudah menjalani pemeriksaan Human Immunodeficiency Virus sebagai bagian dari prosedur skrining menyeluruh untuk mendeteksi pengidap HIV.
Baca juga: Polda Kepri usut dugaan keracunan MBG Karimun dan Batam
“Masih ada kendala di lapangan, di antaranya pasien yang menolak diperiksa HIV, berpindah fasilitas kesehatan, serta stigma masyarakat terhadap penderita HIV,” kata dia.
Didi menambahkan, pengobatan dan pemantauan pasien TBC dilakukan melalui jaringan 20 puskesmas, 19 rumah sakit, dan 13 klinik atau fasilitas layanan kesehatan di Batam.
Untuk memastikan keberhasilan pengobatan TBC, pengawasan penelanan obat dilakukan dengan melibatkan keluarga pasien.
“Tidak ada laporan tertulis, tapi kami pantau dari kehadiran pasien ketika mengambil obat di fasilitas kesehatan,” katanya.
Baca juga: BP Batam pastikan pengembangan Bandara Internasional Hang Nadim tetap berjalan

Komentar