Tanjungpinang (ANTARA) - Satgas Pangan Polresta Tanjungpinang, Polda Kepulauan Riau (Kepri) menemukan penjualan beras premium di atas harga eceran tertinggi (HET) saat melakukan inspeksi mendadak di kawasan pasar Bintan Center.
Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polresta Tanjungpinang Ipda Christopher mengatakan dari pantauan di lapangan, terdapat beberapa merk beras premium yang dijual di atas HET, antara lain Padang Raya seharga Rp16 ribu per kilogram, lalu Gajah Merah Rp17 ribu per kilogram, dan Pisang Cabendish Rp16 ribu per kilogram.
"Sementara, batas HET beras premium yang harusnya dijual kepada masyarakat sebesar Rp15.400 per kilogram," kata Ipda Christopher usai sidak di Pasar Bintan Center, Tanjungpinang, Ahad.
Baca juga: Operasi Aman Nusa I, Polda Kepri kirim 1 SKK personel Brimob BKO ke Polda Metro Jaya
Sedangkan untuk beras jenis SPHP Bulog dan medium di pasaran, kata dia, masih dijual di bawah HET yang telah ditetapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Ipda Christopher menyatakan Satgas Pangan akan menindak lanjuti temuan harga beras premium di atas HET itu dengan melakukan pengecekan langsung ke pihak distributor merk beras tersebut.
Ia menduga kenaikan harga beras premium di Tanjungpinang saat ini dipengaruhi biaya operasional pengiriman beras dari Pulau Jawa, atau bisa pula disebabkan tingginya permintaan pasar.
Baca juga: Peringati Bulan Bahasa, BI Kepri dan AJI ajak pers mahasiswa jadi promotor UMKM Lokal
"Kami akan cek distributor guna mengetahui kenapa harga beras premium dijual di atas HET," ucapnya.
Jika ditemukan adanya pelanggaran, lanjut dia, Satgas Pangan Polresta Tanjungpinang akan mengambil tindakan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Ipda Christopher turut menambahkan stok beras di Tanjungpinang sampai sejauh ini masih dalam kondisi aman dan cukup.
"Sampai akhir tahun ini, pasokan beras premium, termasuk SPHP masih aman," demikian Kanit Tipidter.
Baca juga:
Wagub Nyanyang optimistis pertumbuhan ekonomi Kepri 2025 capai 8,1 persen
Pemprov Kepri fasilitasi pasar murah di Natuna

Komentar