Jakarta (ANTARA) - Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Said Asrori menyatakan para kiai telah menyepakati tidak ada pemakzulan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dalam silaturahim alim ulama yang digelar di Gedung PBNU, Jakarta, Minggu malam.
"Kami para kiai telah sepakat kepengurusan PBNU harus selesai sampai satu periode, yang muktamarnya kurang lebih satu tahun lagi. Semuanya tidak ada pemakzulan, tidak ada pengunduran diri, kami sepakat begitu. Semua 100 persen ini," kata Ahmad Said.
Dalam silaturahim ulama tersebut, sedikitnya 50 kiai juga mengusulkan agar ada pertemuan yang lebih besar di antara para alim ulama untuk membahas polemik yang ada dalam PBNU.
"Semua mengusulkan agar ada silaturahim yang lebih besar di antara para alim, para kiai dalam rangka islahul (perbaikan)," ujar dia.
Kemudian, para alim ulama yang hadir juga mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan tafakur atau perenungan demi kebaikan bersama.
"Mari bersama-sama bertafakur, bermujahadah (melawan hawa nafsu), selalu memohon pertolongan demi kebaikan di antara kita semua. Itu yang paling pokok. Jadi sekali lagi, tidak ada pengunduran dan tidak ada pemaksaan pengunduran diri," paparnya.
Katib Aam juga menegaskan, seluruh jajaran pengurus PBNU tidak akan digantikan hingga Muktamar NU selanjutnya.
"Kalau ada pergantian itu majelis yang paling tinggi dan terhormat adalah Muktamar NU, dan itu diatur di dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan dirinya tidak memiliki niat untuk mundur dari jabatannya di tengah munculnya dinamika internal organisasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Silaturahim alim ulama PBNU sepakat tak ada pemakzulan Gus Yahya

Komentar