Tanjungpinang (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar seleksi tahap II bagi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan PPIH Kloter Tingkat Provinsi Tahun 1447 Hijrah/2026
"Seleksi ini kelanjutan dari tahap I yang digelar 4 Desember 2025, sebagai upaya mewujudkan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan jamaah haji yang profesional dan berintegritas," kata Plt. Kepala Kantor Kanwil Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Kepri Muhammad Syafii di Tanjungpinang, Kamis.
Syafii menyebut seleksi tahap II diikuti sebanyak 33 peserta dari kabupaten/kota se-Kepri. Mereka berasal dari Anambas lima orang, Bintan lima orang, Karimun empat orang, Lingga empat orang, Natuna empat orang, Batam lima orang, Tanjungpinang empat orang, dan Kanwil Kemenag Kepri dua orang.
Baca juga: Natuna kembangkan budi daya jagung pipil di Bunguran Batubi
Formasi yang diperebutkan terdiri dari empat bidang tugas, dengan rincian pendaftar sebagai Ketua Kloter delapan pendaftar, Petugas Transportasi 15 pendaftar, Pembimbing Ibadah enam pendaftar, dan Petugas Sistem Komunikasi Haji Terpadu (Siskohat) empat pendaftar.
Syafii menyampaikan tiga kualitas petugas PPIH yakni terbaik, baik, dan bernasib baik.
"Yang baik berbeda dengan terbaik, kalau terbaik itu memang IQ-nya baik, kalau yang baik ini sosial dan akhlaknya bagus, dan ketiga bernasib baik. Kita cari yang tiga-tiganya ada, nanti mereka yang lulus memiliki ini dan berjumpa saat bimtek PPIH," ujar dia.
Baca juga: Pemkot Batam siapkan Rp11 miliar dana bergulir untuk usaha mikro
Sementara itu Tenaga Ahli Kementerian Haji Abdurrahman Saputra Batubara yang hadir menjelaskan Kemenhaj mempercepat proses rekrutmen tahun ini karena mengikuti regulasi Pemerintah Arab Saudi.
"Akhir tahun ini harus sudah menyetor daftar nama petugas dan jamaah haji," kata Abdurrahman.
Seleksi PPIH tahun ini dilaksanakan di 31 provinsi se-Indonesia, kecuali Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, yang terdampak bencana. Diharapkan seleksi ini menghasilkan petugas haji yang moderat, profesional, dan berintegritas.
Peserta diingatkan untuk mempersiapkan diri dengan baik, sebab bobot penilaian didasarkan pada Tes Berbasis Komputer/CAT (60 persen) dan Wawancara Bidang Tugas (40 persen).
"Konsentrasi tinggi ditekankan agar peserta mampu menjawab CAT dengan baik dan benar, serta saat sesi wawancara," ucap Abdurrahman.
Baca juga: Bulog Tanjungpinang sebut stok beras cukup hingga Lebaran 2026
Komentar