Imigrasi Batam operasikan 18 konter di pelabuhan internasional cegah antrean saat Nataru

Batam (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Batam, Kepulauan Riau (Kepri) mengoperasikan 18 konter pemeriksaan keimigrasian di pintu kedatangan dan keberangkatan pelabuhan internasional selama musim libur Natal dan Tahun Baru guna mencegah antrean.

“Di kedatangan kami menambah dua sampai empat konter pemeriksaan keimigrasian, jadi totalnya ada sembilan, lalu di konter keberangkatan juga sembilan konter utuh, maka (totalnya) ada sekitar 18 konter, di tambah lima auto-gate di masing-masing kedatangan dan keberangkatan,” kata Kepala Kantor Imigrasi Batam Hajar Aswad di Batam, Jumat.

Dia menyebut penambahan jumlah konter pemeriksaan keimigrasian untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi antrean penumpang kapal ferry hingga sampai ke ponton, seperti yang terjadi dua tahun lalu di Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center.

Untuk mempercepat layanan, jumlah petugas konter juga ditambah, satu konter terdapat dua petugas. Sehingga untuk kedatangan saja ada 28 orang petugas yang melayani.

Pihaknya bersama petugas Bea Cukai dan Karantina (CIQ) telah melakukan tahap akhir pengecekan kesiapan dalam pelayanan Natal dan Tahun Baru di pelabuhan-pelabuhan ferry internasional yang ada di Kota Batam.

Penambahan operasional konter pemeriksaan keimigrasian ini, kata dia, juga berlaku di Pelabuhan Ferry Internasional Harbour Bay dan Bengkong.

Ketiga pelabuhan itu, kata dia, tercatat sebagai pelabuhan yang ramai selama libur Natal dan Tahun lalu. Seperti Pelabuhan Harbour Bay tercatat lebih kurang 100 ribu orang perlintasan keluar masuk.

Di Pelabuhan Bengkong estimasi atau potensi yang masuk dan datang sekitar 4.200 orang yang datang maupun yang berangkat.

“Karena Bengkong ini suatu hal yang baru, namun dengan intensitas penumpang menjadi sorotan dari kinerja dan tim yang kami bentuk saat ini,” ujarnya.

Hajar mengatakan pihaknya mendapatkan informasi dari pengelola Pelabuhan Ferry Internasional Batam Center bahwa sudah ada 25 ribu orang yang akan berangkat pada tanggal 20 sampai 25 Desember dari Batam.

“Sebanyak 25 ribu orang ini yang akan berangkat (keluar Batam), kalau untuk kedatangan (masuk Batam) belum kami identifikasi karena mungkin belum pada check-in di luar sana,” ujarnya.

Imigrasi Batam juga mewaspadai potensi pemberangkatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara ilegal pada momen Natal dan Tahun Baru dengan cara berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan lainnya.

Menurut dia, petugas CIQ di pelabuhan telah memiliki grup obrolan instan (WAG) untuk saling berkomunikasi dan berkoordinasi dalam pengawasan di pelabuhan.

“Jadi pengamanan dan pengawasan tidak hanya Imigrasi, kami juga berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Polri,” ujarnya.

“Jadi Polri ini juga sudah memfilter sejak orang mau masuk ke pelabuhan sejak dari parkiran. Kami bikin WA grup, kalau ada indikasi-indikasi patut dicurigai, kami tangani secara sinergi semuanya,” sambung Hajar.