Tambang Pasir Sebabkan Batam Endemik Malaria

id Tambang, Pasir,Batam, Endemik, Malaria

Batam (Antara Kepri) - Maraknya tambang pasir ilegal yang tersebar di 72 lokasi di Kota Batam Kepulauan Riau menyebabkan kota industri itu endemik Malaria.

"Penyebab Malaria di Batam, banyaknya tambang pasir," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Chandra Rizal di Batam, Selasa.

Ia mengatakan tambang pasir yang merajalela meninggalkan kubangan, yang kemudian menjadi sarang nyamuk.

Endemik nyamuk di Batam, berada di Nongsa dan Galang, yang selama ini menjadi tempat galian pasir di Batam.

"Di Pulau Galang itu, banyak kasus Malaria, karena banyak kubangan galian pasir. Di Nongsa juga begitu," kata dia.

Untuk mengantisipasi penularan penyakit Malaria, ia mengatakan Pemkot Batam membagikan kelambu.

Selain itu, Pemkot juga melakukan penyemprotan dan penyuluhan.

"Targetnya, Malaria dieliminir 2015," kata dia.

Di Batam ada sekitar 72 titik lokasi penambang pasir darat ilegal yang tersebar di beberapa wilayah dengan jumlah penambang sekitar 150 orang. Namun setelah dilakukan pengecekan hanya 24 yang aktif.

Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kota Batam Dendi Purnomo mengatakan akan segera menertibkan galian pasir.

Galian pasir, kata dia, telah merugikan negara sekitar Rp22 miliar.

Beberapa waktu lalu, Pemerintah Kota Batam juga mengamankan belasan truk pengangkut pasir darat ilegal karena razia yang dilakukan dinilai kurang efektif.

Setelah semua tambang ilegal ditertibkan, kata Dendi, lubang-lubang besar bekas galian akan ditutup dan dimanfaatkan untuk kegiatan lain.

Wakil Wali Kota Batam Rudi mengatakan, pemerintah kota sudah mengimbau seluruh penambang pasir darat ilegal untuk menghentikan aktivitasnya.

"Pemerintah akan mencarikan solusi agar penambang pasir tersebut dapat bekerja di bidang lain. Yang jelas seluruh tambang pasir darat di Batam dilarang," kata dia. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE