Karimun (Antara Kepri) - Perusahaan asal Jerman, Oiltanking, mulai membangun terminal bahan bakar minyak (BBM) di Teluk Paku, Meral Barat, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Kamis.
Peletakan batu pertama terminal itu dilaksanakan Presiden Oiltanking Asia Pasific Koen Verniers, General Manager PT Oiltanking Karimun Sven Partzsch bersama Wakil Bupati Karimun Aunur Rafiq.
"Kami akan membangun terminal penyimpanan yang canggih, dan berkapasitas 750.000 meter per kubik pada fase pembangunan pertama," kata General Manager PT Oiltanking Karimun Sven Partzsch.
Oil Tanking memiliki 75 terminal BBM di seluruh dunia. Pembangunan di Karimun dimulai setelah dua tahun melakukan pematangan dan pembersihan lahan.
Sebanyak 33 tanki akan dibangun di lahan rata di pinggir laut bagian utara Pulau Karimun Besar.
Terminal tersebut kelak melayani produk BBM hitam dan putih dilengkapi dermaga dengan empat sandaran yang sesuai untuk kapal kecil dan kapal besar, ucapnya.
"Bahkan, pada saat ini kegiatan konstruksi sudah dimulai, batu granit dari bukit-bukit di atas lahan telah dipecahkan dan akan digunakan untuk membuat pondasi yang solid sebagai dasar untuk tanki penyimpanan," ucapnya.
Ia menjelaskan, PT Oiltanking Karimun adalah perusahaan kerja sama atau "joint venture" antara pemegang saham mayoritas dari perusahaan induk di Jerman, Oiltanking GmbH dengan perusahaan asal Swiss, Gunvor Group.
"Kami merasa gembira bisa berinvestasi serta berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di sini. Bagi Oiltanking, faktor keselamatan kerja juga menjadi yang utama dan berkomitmen memastikan tempat kerja dan lingkungan sekitar yang aman," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Oiltanking Asia Pasific Koen Verniers menambahkan, terminal BBM yang dibangun di Karimun merupakan yang kedua di Indonesia setelah Merak, Banten yang diresmikan pada 2008.
"Pada 2009, Oiltanking berinisiatif mencari lokasi pembangunan tanki penyimpanan karena padatnya terminal di Singapura. Dan, Karimun dipilih sebagai lokasi yang optimal untuk pembangunan sebuah terminal hijau mengingat lokasinya yang dekat dengan Singapura, kondisi nautikal yang menguntungkan, dan tersedianya lahan yang siap dibangun," tuturnya.
Koen Verniers mengungkapkan bahwa tanki yang akan dibangun di Karimun akan menjadi terminal BBM berskala dunia untuk memenuhi kebutuhan Singapura, Johor, Kepri dan sangat sesuai dengan strategi pertumbuhan Oiltanking di timur jauh.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait, terutama kepada pemerintah daerah dan instansi terkait atas dukungan yang berkesinambungan. Kami bercita-cita untuk terus berinvestasi di negara yang menarik ini dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat," ucapnya.
Koen Verniers menambahkan, pembangunan konstruksi perusahaan diharapkan rampung dan beroperasi pada kwartal kedua 2015.
Sementara itu, Wakil Bupati Karimun Aunur Rafiq mengharapkan kehadiran Oiltanking dapat memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di Karimun, selaras dengan ditetapkannya Karimun sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas berdasarkan Peraturan Pemerintah No 48/2007.
"Nilai investasi Oiltanking 220 juta dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp2,4 triliun berdasarkan kurs rupiah saat ini. Kami tentu berharap perusahaan ini merupakan kontribusi bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Karimun," ucapnya.
Aunur Rafiq mengatakan, pemerintah daerah mendukung dan berkomitmen membantu kelancaran investasi di antaranya terus berupaya membangun sarana infrastruktur pendukung.
"Tentunya upaya mendukung investasi juga didukung dengan kemudahan perizinan dan fasilitas kawasan perdagangan bebas seperti regulasi dan penerapan pajak, khususnya pajak pertambahan nilai," ucapnya.
Peletakan batu pertama terminal itu diawali dengan pemotongan tumpeng dengan disaksikan sejumlah petinggi Oiltanking dari Singapura, para pejabat pemerintah daerah maupun instansi vertikal daerah. (Antara)
Editor: Jo Seng Bie
Komentar