Anambas Raih Nilai Sedang

id Anambas,Sedang,monitoring,evaluasi,otonomi,daerah,monev,otda

Anambas Raih Nilai Sedang

Kasi Penataan Daerah Dirjen Otda Kemendagri Hasdiana Kando (antarakepri.com/Radja)

Anambas (Antara Kepri) - Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri memberikan nilai sedang untuk perkembangan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai daerah otonom baru.

"Kami memberikan beberapa kategori dalam menilai perkembangan daerah otonomi baru, yaitu baik, sedang, kurang baik dan tidak baik. Dalam hal ini Anambas dapat nilai sedang,” kata Ketua Tim Monitoring dan Evaluasi (Monev) Daerah Otonomi Baru Dirjen Otda Kementerian Dalam Negeri Hasdiana Kando di Anambas, Jumat.

Hasdiana mengatakan, monitoring dan evaluasi dilakukan untuk daerah otonomi baru yang berusia di bawah 5 tahun.

Kategori sedang yang diraih Anambas, menurut dia berdasarkan evaluasi pada beberapa aspek, di antaranya perkembangan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilihat dari struktur organisasi tata kerja (SOTK), DPRD, pembiayaan, tata ruang, sarana dan prasarana.

Ia menuturkan, kondisi geografis kabupaten termuda di Kepri ini menjadi alasan utama mengapa belum mampu meraih kategori “Baik”. Dengan jarak yang cukup jauh, dan wilayah yang 98 persen laut, menyulitkan Anambas untuk melakukan pembangunan infrastruktur.

“Kondisi Anambas sebagai daerah kepulauan cukup spesifik, karena sebagian besar wilayahnya lautan. Apa-apa mahal dan cukup sulit dijangkau,” ujar Hasdiana.

Namun demikian, bukan berarti Anambas belum mampu membangun infrastruktur dan melaksanakan program menyentuh masyarakat.

Hasil monev itu, kata dia lagi, menunjukkan bahwa Anambas mampu membangun beberapa kantor pemerintahan, sekolah dan sarana kesehatan yang cukup baik.

Lahan untuk calon pusat pemerintahan di Pasir Peti, cukup representatif juga menjadi poin nilai plus. Kendati belum sempat berkunjung kesana, namun Pemkab Anambas mampu menyediakan calon lahan dengan kajian yang cukup baik, kata dia.

“Anambas sudah membangun sedikit demi sedikit. Tidak ada langsung jadi semua. Tapi kita menekankan bukan hanya membangun sarana dan prasarana yang hebat, tapi lebih pada kegiatan yang mendukung kemaslahatan masyarakat, sesuai dengan tujuan daerah otonomi baru,” paparnya.

Pendidikan dan kesehatan adalah contoh nyata program Pemda Anambas yang diacungi jempol oleh Hasdiana. Pasalnya, kedua program tersebut dianggap mampu merepresentasikan tujuan pemekaran yaitu menyejahterakan masyarakat.

“Itulah yang kita harapkan, jangan sampai biaya pegawai lebih besar dari biaya masyarakat sehingga kesejahteraan masyarakat bisa terjamin,” tambahnya.

Menyinggung masalah pertumbuhan ekonomi, Hasdiana juga menilai cukup bagus.

Aktivitas jual beli yang berlangsung hingga larut malam menjadi tolak ukur untuk membuat penilaian.

“Tingkat keramaian di tengah malam saja cukup ramai, dimana daerah pemekaran baru yang lain belum tentu sama dengan Anambas. Itu membuktikan geliat perekonomian sudah cukup bagus. Dulu saya pernah ke sini, kendaraan baru sedikit. Hari ini kita lihat motor sudah ramai yang membuktikan daya beli masyarakat meningkat,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kepulauan Anambas, Radja Tjelak Nur Djalal mengaku selama ini Pemkab telah melakukan berbagai upaya guna untuk kemajuan daerah.

Menurutnya , Anambas sudah mampu memenuhi SOTK yang dibutuhkan.

Sementara untuk personel, sedikit demi sedikit Anambas terus merekrut pegawai, guna memenuhi kebutuhan aparatur pemerintahan.

“Kita bisa dikatakan berprestasi. Kita sudah mampu memenuhi SOTK yang diperlukan. Sementara untuk personelnya kita terus berusaha agar terpenuhi,” ujarnya.

Mengenai tata ruang, Radja Tjelak juga mengatakan bahwa Kepulauan Anambas sudah mampu merampungkannya dengan baik.

"Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Anambas tinggal menunggu lembaran daerah," ucapnya.

Dirinya juga mengklaim, nilai sedang untuk Kepulauan Anambas yang diberikan Tim Monev Dirjen Otda sudah termasuk paling baik. Jika diambil skala 100, maka Anambas mampu menembus nilai 71.

"Itu sudah bagus. Dengar-dengar nilai tertinggi saja hanya 84. Kita bisa dikatakan berprestasi soal itu,” pungkas Radja Tjelak. (Antara)

Editor: Rusdianto

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE