22.266 WNI Coblos di KBRI Singapura

id 22.266 WNI, Coblos, di KBRI Singapura,

22.266 WNI Coblos di KBRI Singapura

Minat WNI Singapura tinggi mempergunakan hak pilihnya.(antarakepri.com/ Evy R. Syamsir)

Singapura (Antara Kepri) - Sebanyak 22.266 orang warga Indonesia yang berdomisili di Singapura mencoblos secara langsung, Minggu (6/7) dalam pemilihan presiden di KBRI.
"Masyarakat sangat antusias mempergunakan hak pilihnya. Ada peningkatan  dibandingkan pileg 9 April lalu," ungkap Duta Besar RI di Singapura Andri Hadi.

Ia menambahkan bahwa penyelenggaraan Pilpres RI di Singapura merupakan suatu tantangan tersendiri karena dengan jumlah pemilih lebih dari 22.000 yang datang ke KBRI pada saat yang bersamaan membutuhkan suatu perencanaan dan pengaturan yang baik.

Namun kompleks KBRI yang cukup luas lebih dari 3 hektar memudahkan PPLN Singapura melakukan pengaturan alur kedatangan para pemilih sejak memasuki gerbang KBRI hingga selesai pencoblosan.

"Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan penghargaan kepada PPLN Singapura dan Panwaslu yang telah bekerja keras mewujudkan penyelenggaraan Pilpres di Singapura, dibantu masyarakat Indonesia yang berpartisipasi sebagai volunteer ataupun sebagai pemilih. Saya juga menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Singapura, terutama Singapore Police Force yang bekerjasama dengan tim Mantap Brata dari Mabes Polri yang telah membantu menjaga keamanan dan kelancaran pelaksanaan Pilpres di Singapura," urainya.

Sementara itu, masyarakat telah mengantri sejak pukul 06.00 meski pintu gerbang KBRI Singapura baru dibuka pukul 08.00.   Sejak dimulainya pemungutan suara pada pukul 08.00 hingga ditutupnya Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada pukul 18.00, tercatat sebanyak 22.266 pemilih yang memilih langsung di KBRI. Sedangkan surat suara yang diterima melalui pos sampai saat ini sekitar 12.000 dari 17.094 pemilih yang menyatakan akan mengirimkan melalui pos.

Namun demikian, jumlah surat suara melalui pos diperkirakan masih akan terus bertambah mengingat hingga saat ini surat suara tersebut masih berdatangan dan batas akhir penerimaan melalui pos adalah tanggal 7 Juli 2014 (cap pos).

Tingkat partisipasi pada Pilpres 2014 di Singapura mengalami peningkatan tajam sampai 70% dibanding pada Pemilihan legislatif bulan April lalu. Sebagai perbandingan, pada Pilpres ini terdapat sebanyak 22.266 pemilih yang datang melakukan pencoblosan di KBRI Singapura dan diperkirakan sekitar 17.000 surat suara yang akan masuk melalui pos, sehingga jumlah total suara lebih dari 39.000. Sedangkan pada Pemilihan legislatif bulan April lalu, tercatat sebanyak 23.851 peserta yang menggunakan hak pilih, terdiri dari 13.071 orang yang melakukan pencoblosan langsung dan sebanyak 10.780 surat suara masuk melalui pos.

Para pemilih yang datang ke KBRI langsung diregistrasi melalui barcode reader dan diarahkan ke salah satu TPS. PPLN Singapura menyediakan 36 TPS dimana masing-masing TPS terdiri dari 4 bilik suara, sehingga total terdapat 144 bilik suara.

Mengingat banyaknya TPS yang didirikan, proses pencoblosan kertas suara berlangsung cepat dan tertib, sehingga para pemilih merasa nyaman karena tidak perlu mengantri terlalu lama. Namun demikian, beberapa pemilih memerlukan waktu yang agak lama dalam proses registrasi karena tidak membawa surat undangan dan hanya membawa paspor atau tanda pengenal lain, sehingga diperlukan waktu untuk verifikasi data.

Pelaksanaan Pilpres di Singapura dipantau langsung oleh Komisioner KPU Ferry Kurniansyah dan  Anis Hidayah, Ketua Migrant Care. Ferry menyampaikan bahwa jalannya proses pemungutan suara di KBRI Singapura berlangsung cukup baik, yang ditandai dengan antusiasme para pemilih yang hadir, pengaturan alur lalu lintas pemilih di 36 TPS yang terkelola dengan baik dan kesiapan teknis, logistik serta sumber daya manusia yang memadai.

Secara khusus Ferry juga mengapresiasi penggunaan barcode dalam proses registrasi, sehingga para pemilih hanya memerlukan waktu yang relatif singkat. "Penggunaan barcode ini terbukti sangat membantu dan sangat efisien," ujarnya.

Selain itu, Ferry juga mengapresiasi para anggota KPPSLN yang dinilai mampu menjalankan tugasnya dengan disiplin dan sesuai dengan tugas pokoknya. Sedangkan  Anis Hidayah menyampaikan kegembiraannya bahwa antusiasme penata laksana rumah tangga (PLRT) yang ikut mencoblos di KBRI sangat tinggi.

Sedangkan menurut Ketua PPLN Singapura, Mirza Nurhidayat, PPLN Singapura bekerja dengan fokus tidak hanya pada kelancaran penyelenggaraan Pilpres, namun juga kenyamanan para pemilih. Pada Pilpres tersebut PPLN Singapura kembali menerapkan penggunaan barcode untuk mempercepat proses registrasi dan menjamin keamanan data.

"Di samping itu, kami juga menambah meja registrasi dari sebanyak 20 buah pada Pemilu legislatif bulan April lalu menjadi 27 meja registrasi pada Pilpres ini dan mengubah denah bilik-bilik suara sehingga memudahkan para pemilih melakukan pencoblosan," ujarnya.

Lebih lanjut Mirza menyampaikan bahwa surat suara akan disimpan di ruang arsip khusus KBRI Singapura yang dilengkapi dengan kamera CCTV dan dijaga tim polisi Mantap Brata yang didatangkan dari Mabes Polri. Adapun surat suara yang masuk melalui pos akan dihitung pada tanggal 12 Juli 2014. Dengan demikian jumlah total surat suara baik yang datang langsung ke KBRI maupun melalui pos baru dapat diketahui setelah tanggal 14 Juli 2014. (Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE