Pertumbuhan ekonomi Kepri membaik

id pertumbuhan ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kepri membaik

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau, Gusti Raizal Eka Putra. (Antaranews Kepri/Pradanna Putra)

Perlambatan tersebut terkonfirmasi dari survei konsumen yang berada di level pesimis,
Batam (Antaranews Kepri) - Bank Indonesia mengumumkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan I-2018 sebesar 4,47 persen (yoy), membaik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang hanya 2,57 persen (yoy)).

"Perekonomian Kepri mulai meningkat pada triwulan I-2018. Namun masih lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 5,06 persen (yoy)," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri Gusti Raizal Eka Putra dalam buka puasa bersama media di Batam, Minggu (20/5).

Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi triwulan I-2018 dipengaruhi oleh perbaikan kinerja investasi.

Kinerja investasi meningkat 6,49 persen didorong oleh penanaman modal bidang bangunan dan nonbangunan. Investasi bangunan tumbuh menguat sebesar 6,05 persen (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,96 persen (yoy), sedangkan investasi nonbangunan tumbuh sebesar 5,35 persen (yoy), naik cukup signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi 3,34 persen (yoy).

BI mencatat net ekspor masih mencatatkan kontraksi terutama bersumber dari penurunan ekspor luar negeri. Konsumsi pemerintah tumbuh menguat 9,00 persen (yoy) lebih baik dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 3,01 persen (yoy).

Konsumsi rumah tangga tumbuh melambat menjadi 6,50 persen (yoy) dari 6,61 persen (yoy) pada triwulan sebelumnya.

"Perlambatan tersebut terkonfirmasi dari survei konsumen yang berada di level pesimis," kata dia.

Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi bersumber dari perbaikan kinerja sektor industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan.

Kinerja sektor industri tumbuh 4,43 persen (yoy), terutama ditopang pertumbuhan produksi kapal dan struktur terapung lainnya, serta produk-produk dari besi baja.

Sejalan dengan meningkatnya realisasi pertumbuhan investasi bangunan, sektor konstruksi juga tumbuh 5,08 persen (yoy) dari terkontraksi 0,18 persen (yoy) triwulan sebelumnya.

Pertumbuhan juga dicatat oleh sektor pertambangan dan penggalian dipengaruhi oleh tren kenaikan harga migas dan relaksasi ekspor bauksit.

Sektor perdagangan tumbuh sebesar 5,84 persen (yoy), dipengaruhi oleh tingginya tingkat kunjungan wisman pada triwulan laporan yang tumbuh 27,27 persen (yoy) dibandingkan dengan triwulan lalu 17,23 persen (yoy). (Antara)

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE