Kapolda Kepri minta jajarannya waspada
Jangan memposisikan diri sebagaimana ikan dalam akuarium, artinya orang yang menjadi pelaku melihat kita dengan jelas dan gamblang, sementara kita tidak pernah melihat mereka
Karimun (Antaranews Kepri) - Kepala Kepolisian Daerah Kepulauan Riau Irjen Didid Widjanardi mengingatkan jajarannya agar tetap waspada terhadap bahaya terorisme dan radikalisme selama arus mudik berlangsung.
"Bahaya terorisme dan radikalisme merupakan salah satu penekanan bagi jajaran dan instansi terkait yang bertugas dalam Operasi Ketupat Seligi 2018," kata dia dalam kunjungan safari Ramadhan di Tanjung Balai Karimun, Kamis pekan ini.
Didid mengatakan tidak menginginkan keamanan masyarakat yang mudik terganggu dengan aksi teror seperti beberapa waktu lalu terjadi di beberapa daerah di Tanah Air.
Untuk mengantisipasi ancaman terorisme dan radikalisme, Kapolda meminta jajarannya agar memperkuat jaringan intelijen yang ada di ujung terdepan, yaitu di desa-desa oleh Babinsa maupun Bhabinkamtibmas.
"Dan tentunya, mari kita bersama-sama menjaga keutuhan NKRI," ujarnya.
Kapolda mengatakan wilayah hukum Polda Kepri aman dari bahaya terorisme, namun demikian dia kembali menekankan kepada anggota agar tetap waspada.
"Jangan memposisikan diri sebagaimana ikan dalam akuarium, artinya orang yang menjadi pelaku melihat kita dengan jelas dan gamblang, sementara kita tidak pernah melihat mereka," kata dia.
Selain mewaspadai terorisme dan radikalisme, Kapolda mengatakan ada tiga hal lain yang juga menjadi sasaran dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Seligi 2018.
Pertama, jelas dia, masalah ketersediaan dan ketercukupan bahan pangan. Kedua, menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik, dan ketiga adalah mencegah tindak kejahatan konvensional yang berpotensi muncul di saat masyarakat berpergian atau mudik.
Dalam kesempatan itu, Kapolda juga mengatakan Operasi Ketupat Seligi 2018 didukung sekitar 1.534 personel gabungan, 27 pos pelayanan dan 34 pos pengamanan mudik dan Lebaran.
Khusus di Karimun, jumlah personel kepolisian yang dikerahkan sebanyak 328 orang, dan ditambah personel dari TNI dan instansi terkait lainnya, serta didukung dengan 9 pos pelayanan dan pos pengamanan.
"Bahaya terorisme dan radikalisme merupakan salah satu penekanan bagi jajaran dan instansi terkait yang bertugas dalam Operasi Ketupat Seligi 2018," kata dia dalam kunjungan safari Ramadhan di Tanjung Balai Karimun, Kamis pekan ini.
Didid mengatakan tidak menginginkan keamanan masyarakat yang mudik terganggu dengan aksi teror seperti beberapa waktu lalu terjadi di beberapa daerah di Tanah Air.
Untuk mengantisipasi ancaman terorisme dan radikalisme, Kapolda meminta jajarannya agar memperkuat jaringan intelijen yang ada di ujung terdepan, yaitu di desa-desa oleh Babinsa maupun Bhabinkamtibmas.
"Dan tentunya, mari kita bersama-sama menjaga keutuhan NKRI," ujarnya.
Kapolda mengatakan wilayah hukum Polda Kepri aman dari bahaya terorisme, namun demikian dia kembali menekankan kepada anggota agar tetap waspada.
"Jangan memposisikan diri sebagaimana ikan dalam akuarium, artinya orang yang menjadi pelaku melihat kita dengan jelas dan gamblang, sementara kita tidak pernah melihat mereka," kata dia.
Selain mewaspadai terorisme dan radikalisme, Kapolda mengatakan ada tiga hal lain yang juga menjadi sasaran dalam pelaksanaan Operasi Ketupat Seligi 2018.
Pertama, jelas dia, masalah ketersediaan dan ketercukupan bahan pangan. Kedua, menjaga keamanan dan kelancaran arus mudik, dan ketiga adalah mencegah tindak kejahatan konvensional yang berpotensi muncul di saat masyarakat berpergian atau mudik.
Dalam kesempatan itu, Kapolda juga mengatakan Operasi Ketupat Seligi 2018 didukung sekitar 1.534 personel gabungan, 27 pos pelayanan dan 34 pos pengamanan mudik dan Lebaran.
Khusus di Karimun, jumlah personel kepolisian yang dikerahkan sebanyak 328 orang, dan ditambah personel dari TNI dan instansi terkait lainnya, serta didukung dengan 9 pos pelayanan dan pos pengamanan.
Komentar