Satu orang haji Karimun meninggal dunia

id haji,karimun,embarkasi hang nadim,batam

Satu orang haji Karimun meninggal dunia

Ilustrasi - Sejumlah petugas medis membawa seorang jemaah haji yang mengalami sakit saat tiba di tanah air di Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur. (ANTARA/Umarul Faruq)

Iya, salah seorang jamaah, Muhammad Baharuddin bin Harun telah dipanggil Allah SWT. Insyaallah beliau meninggal dengan menyandang haji mabrur
Karimun (Antaranews Kepri) - Satu orang haji asal Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau atas nama Muhammad Baharuddin bin Harun yang terbang ke Tanah Suci Mekkah dengan Kloter 19 Embarkasi Hang Nadim Batam, meninggal dunia setelah wukuf di Mina.

"Iya, salah seorang jamaah, Muhammad Baharuddin bin Harun telah dipanggil Allah SWT. Insyaallah beliau meninggal dengan menyandang haji mabrur," kata Ketua Rombongan 3 Jamaah Haji Karimun M. Rasyid Nur melalui pesan via Whatsapp yang diterima di Karimun, Rabu.

Muhammad Baharuddin bin Harun meninggal dunia, Selasa (21/8) sekitar pukul 13.00 waktu Arab Saudi, setelah menyelesaikan wukuf di Mina, salah satu rangkaian ibadah wajib dilakukan calon haji.

Muhammad Baharuddin bin Harun, kata Rasyid, sebelumnya sempat mendapatkan perawatan medis karena sakit.

Rasyid mengatakan kondisi cuaca di Tanah Suci memang cukup panas sehingga beberapa anggota jamaah sempat kelelahan dan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.

"Tapi, alhamdulillah, jamaah kita dapat melaksanakan wukuf dan melontar jumrah. Jamaah kita banyak berdoa dan berzikir agar diberi kemudahan dalam menunaikan rangkaian ibadah," kata dia.

Dia mengatakan jamaah Karimun yang berjumlah 202 orang terbagi dalam empat rombongan. Jamaah bermalam di Muzdalifah setelah menyelesaikan wukuf dan melempat jumah.

"Jamaah yang laki-laki juga telah menyelesaikan cukur rambut. Kebetulan TPHD kita, Ustadz Sahari yang mencukur rambut jamaah kita," kata dia. ??

Rasyid berharap, jamaah dapat menyelesaikan rangkaian ibadah hingga selesai dengan baik dan lancar.

Berbagai cobaan dan ujian yang dihadapi jamaah, menurut dia, merupakan cambuk agar lebih khusyuk, ikhlas, dan sabar karena ibadah yang dilaksanakan merupakan salah satu perintah dari Allah SWT.

"Yang terpenting, kami semua tetap kompak dan saling membantu kalau mengalami kesulitan," kata Rasyid Nur.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE