Dunia kreatifitas melayu digelar di Batam

id al ahmadi enterpreneurship center

Dunia kreatifitas melayu digelar di Batam

Direktur Eksekutif Al Ahmadi Entrepreneurship Center (AEC), Lisya Anggraini.(Antaranews Kepri/Ist)

Lisya mengatakan, ada enam bentuk kegiatan yang akan diadakan di Malay Creating Festival, yaitu malay food innovation competition, malay food innovation bazar, malay colase biskuit competition, malay dance innovation competition, malay coluor run dan
Batam (Antaranews Kepri) - Dunia kreatifitas melayu atau Malay Creating Festival akan digelar di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau dan akan diikuti peserta dari tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia serta Singapura.

Direktur Eksekutif Al Ahmadi Entrepreneurship Center (AEC), Lisya Anggraini, di Batam, Selasa, mengatakan kegiatan tersebut digelar dengan tujuan untuk membangun destinasi wisata di Kota Batam.

"Untuk membangun destinasi wisata Kota Batam, kita harus meng-create sesuatu yang inovatif bagaimana agar budaya melayu bisa menjadi pengembangan pariwisata dan penguatan ekonomi," kata dia.

Ia menambahkan pada kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama dua hari mulai Sabtu (8/9) hingga (9/9) mendatang. Kegiatan itu diharapkan bisa mendorong munculnya keragaman berbagai kreatifitas dan inovasi untuk pengembangan budaya melayu.

"Kekayaan budaya melayu sangat potensial untuk dikembangkan dan dapat menjadi pengikat hubungan kerjasama antara Indonesia, Malaysia dan Singapura," kata Lisya.

Lisya mengatakan, ada enam bentuk kegiatan yang akan diadakan di Malay Creating Festival, yaitu malay food innovation competition, malay food innovation bazar, malay colase biskuit competition, malay dance innovation competition, malay coluor run dan entrepreneurs award go to school.

Kegiatan malay food innovation lanjut Lisya bertujuan untuk menggali dan menemukan inovasi kuliner dari berbagai daerah di Indonesia khususnya di Provinsi Kepri, Malaysia dan Singapura.

Dari kegiatan tersebut diharapkan bisa mendorong lahirnya menu makanan melayu baru dari hasil inovasi pengiat kuliner dari tiga negara.

"Kita menargetkan nantinya ada 250 menu makanan khas melayu yang akan ditampikan," ujarnya.

Sementara dari kegiatan malay colase biskuit competition, pihaknya berharap dapat mendorong kreatifitas anak-anak melalui imajinasi penyusunan kolase dari biskuit.

Serta mengedukasi budaya melayu kepada anak-anak melalui karya kreatif dan mendorong anak-anak usia dini untuk mencintai budaya melayu.

"Pada malay dance innovation competition, kita bertujuan agar anak-anak muda mengenal seni budaya tari di setiap daerah dari negara peserta terutama budaya melayu," paparnya.

Sedangkan kegiatan malay coluor run lanjut Lisya bertujuan untuk menumbuhkan rasa solidaritas dan keleuargaan antar masyarakat dari tiga negara peserta yaitu Indonesia, Singapura dan Malaysia.(Antara)

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE