Tekan Lakalantas, Riau-Kepri bentuk Salud

id Lakalantas

Tekan Lakalantas, Riau-Kepri bentuk Salud

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah IV Provinsi Riau dan Provinsi Kepri, Syaifudin Ajie Panatagama.(Antaranews Kepri/Messa Haris

80 persen penyebab kecelakaan kendaraan bermotor itu masih remaja atau usia sekolah...
Batam (Antaranews Kepri) - Balai Transportasi Darat Provinsi Riau dan Kepulauan Riau akan membentuk komunitas Sadar Lalu Lintas Usia Dini (Salud) guna mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.

Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah IV Provinsi Riau dan Provinsi Kepri Syaifudin Ajie Panatagama, di Batam, Jumat, mengatakan, Salud merupakan bagian program keselamatan lalu lintas.

"Dari data statistik pada 2016 sampai 2017, tingkat kematian dari mobilitas kendaraan bermotor kecelakaa  lalulintas jumlahnya sangat luar biasa," katanya.

Syaifudin mengatakan berdasarkan data kematian akibat kecelakaan lalulintas terjadi setiap jam, dengan korban jiwa tiga orang.

"Tingkat kematian (akibat) lalulintas dikategorikan sebagai pembunuh raksasa penyakit non menular," ujarnya. 

Kecelakaan kendaraan bermotor kata Syaifudin disebabkan beberapa faktor. Diantaranya kendaraan, manusia dan lingkungan. Menurutnya, dari faktor-faktor tersebut 90 persennha diakibatkan prilaku atau kelalaian manusia.

"80 persen penyebab kecelakaan kendaraan bermotor itu masih remaja atau usia sekolah," paparnya.

Salud kata Syaifudin merupakan kampanye dan program dari Kementerian Perhubungan dengan  melibat pelaku industri, dinas pekerjaan umum dan kepolisian.

"Provinsi Riau sudah melaksanakan dan pembentukan relawan ini adalah untuk melibatkan seluruh komponen turut aktif mengkampanyekan kesadaran keselamatan lalulitas," katanya.

Syaifudin menambahkan salah satu cara mengkampanye Salud adalah melakukan kegiatan setiap car free day yang dilaksanakan Pemprov Riau.

"Saat car free day kita selalu tampil di sana dan konsep yang kita lakukan di Riau yaitu membentuk satu pengurus Provinsi dan di setiap kabupaten/kota," ujarnya. 

Secara umum kata Syaifudin keselamatan anak usia dini adalah tanggungjawab bersama dan pihaknya akam merancang bimbingan teknis (Bimtek) dengan melibatkan ibu-ibu PAUD di Provinsi Kepri.

"Selesai Bimtek akan kita akan bentuk komunitas Salud di Provinsi Kepri," ujarnya. 

Ketua Komunitas Salud Provinsi Riau, Yuki Chandra, mengatakan, dalam mensosialisasikan kegiatan tersebut  melalui lagu, permainan dan badut.

Pihaknya juga sedang melakukan cara lain yaitu dengan mengoptimalkan peran guru untuk mendongeng mengenai keselamatan berlalu lintas. 

"Komunitas ini dibentuk berdasarkan Inpres yang didalamnya ada lima unsur utama dan salah satunya adalah edukasi berlalu lintas agar mudah membangun kesadaran anak usia dini untuk tertib berlalu lintas," katanya

Sementara itu Kabid LLAJ Provinsi Kepri, Frengky, mengatakan, sangat mengapresiasi komunitas Salud di Provinsi Riau. 

Pihaknya akan menyampaikan hasil pertemuan dengan Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah IV Provinsi Riau dan Provinsi Kepri, Syaifudin Ajie Panatagama kepada kepala dinas dan Gubernur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun.

"Kegiatan Salud ini merupakan kegiatan yang luar biasa untuk keselamatan lalu lintas jalan raya sejak dini dan bapak gubernur pasti mendukung sekali kegiatan ini," katanya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE