Batam (Antaranews Kepri) - Triangle Tourism Travel Mart (3TM) yang diselenggarakan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia dinyakini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara ke Provinsi Kepulauan Riau.
Ketua DPD ASSPI Provinsi Kepri Irwandi Azwar mengatakan, kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 2 hingga 5 April 2019 mendatang dan meliputi Indonesia yaitu Provinsi Kepri, Singapura serta Malaysia.
"Ini yang kedua kalinya kita laksanakan di Kepri dan ini sebagai perwujudan usaha mendukung Wonderful Indonesia serta promosi destinasi unggulan di Provinsi Kepri," kata Irwandi di Batam, Kamis (29/11).
Irwandi menyatakan kegiatan tersebut mengangkat tema "Maginificent Cross Border" dan berdasarkan letak geografis Provinsi Kepri merupakan pintu gerbang terbesar di kawasan barat Indonesia bagi wisatawan.
"Promosi paket-paket wisata serta sesi "buyer meet seller" dalam ajang ini, berpotensi besar untuk mendorong kedatangan wisman dan wisnus lebih besar lagi ke Indonesia khususnya Provinsi Kepri," paparnya.
Irwandi menambahkan, kegiatan tersebut nantinya akan menghadirkan 150 "buyer" dari Indonesia dan 50 "buyer" dari luar negeri.
Serta 60 seller dari industri pariwisata Indonesia dan 40 dari luar negeri.
"Nantinya para buyer dan seller ini akan kita bawa ke beberapa destinasi dan untuk di Provinsi Kepri kita akan membawa mereka ke Tanjungpinang," ujarnya.
Menurut Irwandi, beberapa tour and travel luar negeri yang sudah menyatakan bersedia mengikuti kegiatan tersebut adalah Singapore Tourism, Malaysian Tourism dan Korea Tourism.
"Mereka akanpersentasi di sini, apa-apa saja destinasi unggulan di negaranya," jelasnya.
Kegiatan tersebut lanjutnya merupakan momen penting bagi para pelaku usaha di seluruh Indonesia dan luar negeri untuk bertukar informasi dalam bentuk permintaan penawaran produk unggulan yang dimilikinya.
Sementara, Kadis Pariwista Provinsi Kepri, Buralimar, mendukung kegiatakan yang dilaksanakan ASSPI. Menurutnya untuk mengelar iven di Kepri diperlukan waktu sekitar dua hingga tiga bulan. Namun lanjutnya yang wajib dipatuhi para penyelenggara adalah untuk tidak menunda iven yang akan dilaksanakan.
"Iven harus dilaksanakan tepat waktu karena setiap iven itu akan tercatat di Kemenpar dan ditarget," ujarnya.
Menurutnya di 2018 Provinsi Kepri memiliki 110 iven dan jumlah tersebut meningkat dari 2017 yang hanya 87 iven.
Buralimar yakin dengan banyaknya iven yang diselenggarakan target kunjungan wisawatan di Provinsi Kepri akan tercapai.
Komentar