Kenaikan harga pangan picu inflasi di Kepri

id inflasi kepri, bi kepri

Kenaikan harga pangan picu inflasi di Kepri

Kepala Perwakilan BI Kepri Fadjar Majardi (Naim)

Batam (ANTARA) - Kenaikan harga pada kelompok bahan makanan memicu inflasi di Provinsi Kepulauan Riau pada Aprl 2019, yang tercatat 0,18 persen (mtm) atau 3,2 persen (yoy).

"Inflasi Kepri pada April 2019 terutama bersumber dari kenaikan harga pada kelompok bagan makanan dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar, "Kepala Kantor perewakilan Bank Indonesia Kepulauan Riau, Fadjar Majardi di Batam, Jumat.

Indeks Harga Konsumen Kepri sebesar 0,18 persen (mtm), meningkat dibandingkan Maret 2019, yang mengalami deflasi 0,05 persen, namun lebih rendah dibandingkan IHK nasional April 2019 yang inflasi 0,44 persen (mtm)

Pada kelompok bahan makanan, BI mencatat inflasi didorong kenaikan harga cabai merah dengan andil 0,162 persen, kacang panjang dengan andil 0,054 persen, cabai rawit 0,037 persen, bawang putih 0,032 persen dan daging ayam ras 0,030 persen.

BI juga mencatat sejumlah komoditas yang mengalami deflasi, di antaranya bawang merah 0,071 persen, selar/tude 0,066 persen, angkutan udara 0,057 persen, sotong 0,027 persen dan telur ayam ras 0,026 persen.

Secara terpisah, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang juga mengalami inflasi.

Kota Batam mengalami inflasi 0,18 persen (mtm) atau 3,28 persen (yoy), meningkat dibandung bulan sebelumnya inflasi 0,01 persen (mtm) atau inflasi 2,76 persen (yoy).

Inflasi di Batam dipicu kenaikan harga cabai merah, kacang panjang, cabai rawit, daging ayam ras dan bawang putih.

Sedangkan Tanjungpinang mengalami inflasi 0,16 persen (mtm) atau 2,73 persen (yoy), meningkat dibandingkan Maret 2019 yang megalami deflasi 0,28 persen (mtm) atau inflasi 2,44 persen (yoy)

Inflasi di Tanjungpinang dipicu kenaikan harga tarif angkutan udara, cabai merah, tongkol/ambu-ambu, kacang panjang dan bawang putih.

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE