Kepri deflasi 0,49 persen

id inflasi kepri, deflasi kepri,tpid kepri

Kepri deflasi 0,49 persen

Deflasi Kepri pada September 2019 sebesar 0,49 persen. Aktifitas bisnis di pusat perdagangan Nagoya, Batam (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo)

Batam (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah Provinsi Kepulauan Riau mencatat Indeks Harga Konsumen di daerah setempat mengalami deflasi sebesar 0,49 persen pada September 2019.

"Deflasi Kepri pada September 2019 tercatat sebesar 0,49 persen (mtm), tidak sedalam bulan sebelumnya dengan deflasi sebesar 0,80 persen (mtm)," kata Wakil Ketua TPID Kepri, Gunawan, Jumat.

Deflasi Kepri pada September 2019 lebih dalam dibandingkan nasional yang mengalami deflasi sebesar 0,27 persen (mtm).

Secara tahunan, inflasi Kepri pada September 2019 tercatat sebesar 2,82 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,23 persen (yoy) maupun IHK Nasional pada September 2019 sebesar 3,39 persen (yoy).

"Dengan perkembangan tersebut, inflasi Kepri hingga September 2019 tercatat sebesar 1,06 persen (ytd) dan masih dalam kisaran sasaran inflasi 3,5 ± 1 persen (yoy) pada akhir tahun 2019," kata dia.

Menurut catatan TPID, deflasi Kepri pada Agustus 2019 bersumber dari penurunan harga pada kelompok bahan makanan dan transpor, telekomunikasi dan jasa keuangan.

Kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,18 persen (mtm) dengan andil -0,27 persen (mtm).

Komoditas utama penyumbang deflasi pada kelompok itu adalah cabai merah dan cabai rawit yang masing-masing mengalami deflasi sebesar 19,25 persen (mtm) dan 25,00 persen (mtm) dengan andil -0,37 persen (mtm) dan -0,10 persen (mtm).

Penurunan harga cabai diperkirakan seiring dengan mulainya masa panen di sentra penghasil.

Sementara, kelompok transpor, telekomunikasi dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar sebesar 1,17 persen (mtm) dengan andil -0,24 persen (mtm).

Komoditas utama penyumbang deflasi pada kelompok ini adalah tarif angkutan udara yang mengalami deflasi sebesar 5,87 persen (mtm) dengan andil -0,24 persen (mtm).

Secara terpisah, Kota Batam dan Kota Tanjungpinang mengalami deflasi.

Kota Batam tercatat mengalami deflasi sebesar 0,55 persen (mtm) atau 2,84 persen (yoy), tidak sedalam bulan lalu yang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,86 persen (mtm) atau 3,32 persen (yoy).

Sementara Kota Tanjungpinang mengalami deflasi sebesar 0,11 persen (mtm) atau 2,71 persen (yoy), tidak sedalam bulan sebelumnya yang tercatat mengalami deflasi sebesar 0,38 persen (mtm) atau 2,69 persen (yoy).

"Komoditas utama penyumbang deflasi di Batam dan Tanjungpinang adalah cabai merah," kata dia.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE