Pangkogabwilhan I berkantor sementara di Natuna

id Natuna, laut natuna, tni

Pangkogabwilhan I berkantor sementara di Natuna

Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Yudo Margono, saat memberikan keterangan pers di Lanud Raden Sadjad, Sabtu (4/1). (ANTARA/Cherman)

Jangan sampai oknum di bawah justru memperkeruh suasana, di antaranya coast guard China, kapal ikan China
Ranai (ANTARA) - Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya TNI Yudo Margono, memutuskan untuk berkantor sementara di Kabupaten Natuna, menyusul masuknya nelayan dan penjaga pantai Tiongkok di perairan wilayah perbatasan itu.

"Sementara saya akan memantau perkembangan situasi," kata Pangkogabwilhan di Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu.

Ia mengatakan Natuna masuk dalam wilayah kerja Kogabwilhan I, sehingga dia bisa berkantor di sana.

"Wilayah Natuna masuk wilayah kerja Pangkogabwilhan I,  saya  bisa berkantor di Natuna, bisa berkantor di Tanjungpinang," kata dia.

Armada pesawat TNI juga bersiaga di wilayah Natuna, bergantian antara pesawat TNI AU dan TNI AL.

Ia juga menegaskan tidak akan perang di Kabupaten Natuna Kepulauan Riau, menyusul masuknya kapal penjaga pantai China di wilayah ZEE NKRI.

"Enggak akan perang, itu terlalu dibesar-besarkan," kata Yudo kepada wartawan di Natuna, Sabtu. 

Ia mengatakan hubungan strategis yang selama ini terjalin baik antara Indonesia dan Tiongkok tetap dipertahankan.

"Jangan sampai oknum di bawah justru memperkeruh suasana, di antaranya coast guard China, kapal ikan China," kata dia.

Keberadaan kapal penjaga pantai dan pencari ikan China di ZEE Indonesia dinilai memancing suasana menjadi keruh.

Padahal, kata dia, Pemerintah China sudah mengakui, perairan itu adalah ZEE Indonesia.

"Sekarang, dua tahun kemudian mengingkari dengan mendatangkan 'coast guard'," kata dia. 

Penjaga pantai, kata dia, adalah produk pemerintah. Jadi semestinya memahami aturan internasional dan kebijakan negaranya.

"Makanya tadi KRI kami suruh pahamkan kepada mereka. Anda adalah kapal pemerintah yang sebenarnya sudah tahu aturan internasional, sudah tahu kebijakan pemerintah anda, kok masih ngotot seperti ini," kata dia melanjutkan.

Baca juga: Pangkogabwilhan I tegaskan tidak akan perang di Natuna

Baca juga: Lima KRI amankan laut Natuna

Baca juga: TNI imbau nelayan Natuna tetap tenang

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE