Imigrasi: Tidak ada wisman China ke Tanjungpinang sejak isu corona

id Virus corona,kepri

Imigrasi: Tidak ada wisman China ke Tanjungpinang sejak isu corona

Suasana pintu kedatangan penumpang di pelabuhan SBP Tanjungpinang, Kepri. (ANTARA/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang, Kepri, Rabu, menyatakan sejak isu virus corona merebak, tak ada wisman asal negara China yang masuk ke Kota Tanjungpinang melalui pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura (SBP).

Pemerintah China juga diketahui telah melarang warganya berpergian keluar negeri guna mencegah penularan virus mematikan tersebut.

Imbasnya kunjungan turis China ke Tanjungpinang pun mengalami penurunan drastis.

"Jadi bukan dilarang atau ditolak, memang tak ada kedatangan turis China beberapa waktu belakangan ini," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Tanjungpinang, Irwanto Suhaili.

Kendati demikian, kata Irwanto, armada kapal di pelabuhan Internasional SBP Tanjungpinang yang melayani rute Singapura dan Malaysia tetap beroperasi seperti biasanya.

Wali Kota Tanjungpinang Syahrul, menyampaikan saat ini Tanjungpinang masih aman dari wabah corona. Ia mengimbau masyarakat tak perlu khawatir sambil tetap menjaga kesehatan diri maupun lingkungan.

Pemkot Tanjungpinang bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) juga telah melakukan langkah antisipasi mencegah masuknya virus corona dengan memasang alat "Thermal Scanner" atau pemindai suhu tubuh penumpang yang terindikasi corona di pintu kedatangan pelabuhan dan bandara.

"Pemkot turut menyiapkan rumah sakit rujukan di RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang untuk menangani jika ditemukan pasien terpapar corona," katanya.

Ketua DPD Gerindra Kepri itu menyatakan tak melarang wisman China yang akan melakukan perjalanan wisata ke Tanjungpinang.

Menurut dia, mayoritas turis China berkunjung ke Singapura terlebih dahulu baru kemudian ke Tanjungpinang.

Sehingga kecil kemungkinan virus itu terbawa, karena sudah dicek dulu di negeri jiran tersebut.

"Wisman China ke Tanjungpinang pun kebanyakan transit saja. Mereka rata-rata menginap di kawasan wisata Lagoi, Kabupaten Bintan," katanya.*

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE