Menhub targetkan Pelabuhan Malarko diresmikan akhir 2021

id Pelabuhan malarko

Menhub targetkan Pelabuhan Malarko diresmikan akhir 2021

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengamati maket proyek Pelabuhan Malarko saat berkunjung ke lokasi pelabuhan tersebut di Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Sabtu (1/2). (ANTARA/Rusdianto)

Tanjung Balai Karimun (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan pelabuhan peti kemas Malarko di Pongkar, Kecamatan Tebing, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau selesai dan diresmikan pada akhir 2021.

"Malarko dan bandara akhir 2021. Saya akan undang Bapak Presiden untuk meresmikannya," kata Menteri saat meninjau Pelabuhan Malarko di Pelambung, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing, Sabtu (1/2).

Menhub mengatakan, anggaran yang dibutuhkan untuk melanjutkan proyek Pelabuhan Malarko diperkirakan sebesar Rp200 miliar.

Namun demikian, kata dia, pemerintah pusat tidak seratus persen mengalokasikan anggaran sebanyak itu, tetapi akan dikerjasamakan dengan pemerintah daerah, BUMD dan pihak swasta.

"Pelabuhan ini dikerjakan dengan sistem kerja sama KSP (Kerja Sama Pemanfaatan). Nanti, pelaksanaannya ada di pemerintah, pemerintah pusat akan mengerjasamakannya dengan BUMD, BUMD dengan swasta, dan swastanya jangan hanya satu," kata dia.

Menhub mengatakan, kunjungannya ke Karimun, khususnya ke Pelabuhan Malarko merupakan tindak lanjut perintah Presiden untuk lebih memperhatikan daerah perbatasan dan terluar, mengingat isu Persatuan Indonesia bahwa, tanah-tanah atau pulau-pulau atau kegiatan pulau di perbatasan itu harus yang menjadi perhatian utama.

Dia menilai Kabupaten Karimun sebagai daerah terdepan yang berbatasan dengan dua negara serumpun, sangat strategis dan memiliki potensi yang besar, antara lain sektor industri dan pariwisata.

"Dengan jumlah penduduk sebanyak 200.000 jiwa, saya pikir dalam waktu dekat bisa menjadi 400.000, apabila Malarko ini menjadi pelabuhan samudera. Ini akan sangat besar, apalagi Karimun merupakan kawasan pelabuhan bebas, seperti Batam," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Karimun Aunur Rafiq mengapresiasi kunjungan Menteri Perhubungan untuk melihat langsung kondisi fisik proyek Pelabuhan Malarko yang terhenti pengerjaannya sejak beberapa tahun lalu.

"Kunjungan Menhub menunjukkan bahwa pemerintah pusat benar-benar serius membangun infrastruktur yang selama ini menjadi kendala bagi kita," kata Aunur Rafiq.

Senada dengan Menteri, Aunur Rafiq mengatakan pembangunan lanjutan proyek Pelabuhan Malarko akan menggunakan pola KSP atau "sharing" anggaran.

"Nanti akan dikerjasamakan dengan BUP, dan BUP bisa menggandeng pihak swasta," ucapnya.

Pelabuhan Malarko merupakan proyek besar yang telah menelan anggaran lebih dari Rp200 miliar. Proyek pelabuhan ini terhenti beberapa tahun lalu sementara tiang-tiang pancang untuk dermaga sudah mulai berkarat.

"Mudah-mudahan akhir 2021 benar-benar selesai, dan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan investasi dan perekonomian masyarakat," ucapnya.

Menhub Budi Karya Sumadi dalam kunjungan ke Karimun didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara dan pejabat lainnya.

Selain meninjau Pelabuhan Malarko, Menhub juga meninjau Pelabuhan Kargo dan Roro Parit Rempak serta berkunjung ke perusahaan galangan kapal, PT Multi Ocean Shipyard.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE