Menpora sebut persiapan PON 2020 terhambat karena COVID-19

id Menpora Zainudin Amali,PON 2020 Papua,virus corona dan olahraga

Menpora sebut  persiapan PON 2020 terhambat  karena  COVID-19

Menpora Zainudin Amali (tengah) didampingi sejumlah pengambil keputusan (stakeholder) cabang-cabang olahraga memberikan keterangan terkait kelanjutan kompetisi olahraga usai rapat tertutup di Jakarta, Jumat (13/3/2020). Menpora menyatakan tetap mengizinkan kompetisi olahraga tetap berlangsung dan menyerahkan wewenang sepenuhnya kepada induk masing-masing organisasi olahraga di tengah meningkatnya penyebaran virus corona atau COVID-19. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan persiapan PON 2020 Papua yang dijadwalkan digelar pada 20 Oktober hingga 2 November itu terhambat akibat pandemi COVID-19 yang melanda Tanah Air.

"Sampai saat ini walaupun kegiatannya melambat tapi laporan yang kami dapatkan tetap ada kegiatan tapi sudah sangat melambat," ujar Zainudin saat melakukan telekonferensi pers di Jakarta, Selasa.

Ada empat arena olahraga yang sedang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk PON Papua di Kabupaten Jayapura, yakni Stadion Akuatik, Istora Papua Bangkit, venue cricket, dan lapangan hockey.

Per 26 Maret 2020, progres pembangunan Istora Papua Bangkit mencapai 82,95 persen, Stadion Akuatik mencapai 80,87 persen, sedangkan arena cricket dan lapangan hockey mencapai 92,14 persen. Venue tersebut ditargetkan selesai pada Juni hingga Juli mendatang.

Namun akibat pandemi COVID-19 yang tak kunjung mereda, pembangunan venue tersebut diakui Menpora sangat terdampak dan terlambat. Bahkan tak hanya venue, Zainudin yang sudah melakukan rapat virtual bersama Ketua Umum KONI Pusat dan KONI daerah juga menyampaikan bahwa pandemi virus corona telah membuat sebagian atlet menjalani tidak fokus dalam menjalani latihan.

"Ketum KONI menyampaikan memang benar dengan kondisi pelatda mandiri tentu tidak maksimal untuk prestasi hingga jadi pertimbangan untuk minta ditunda. Tetapi kita harus memperkuat alsan penundaan kalau itu jadi pilihan," ucapnya.

Kondisi tersebut, lanjutnya, akan menjadi data dan informasi Menpora untuk kemudian disampaikan kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet membahas nasib pelaksanaan PON 2020 Papua. Sebab, presiden lah yang nantinya akan memutuskan penyelenggaraan pekan olahraga nasional tersebut.

"Kami sedang mengumpulkan informasi yang akan kita tuangkan dalam rapat kabinet dalam waktu dekat. Saya berharap bisa pekan ini," katanya.
 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE