Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau rutin mengontrol kesehatan ternak babi di Pulau Bulan demi mencegah munculnya Virus Flu Babi Baru di sana.
Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Batam, Drh Samuel Tampubolan, Jumat, menyatakan pemeriksaan rutin dilakukan sekali dalam tiga bulan.
"Kami melakukan montoring rutin 3 bulan sekali," kata Samuel.
Menurut dia, perusahaan juga terus melakukan survei dan pemantauan terhadap hewan ternaknya, melalui pemeriksaan serum darah dan swab orofaring.
"Hasilnya semua bebas dari H1N1," kata dia.
Pulau Bulan merupakan lokasi ternak babi di Kota Batam Kepulauan Riau yang dikelola swasta. Hasil ternak di pulau itu secara rutin diekspor ke luar negeri
Sebelumnya, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita yang menyebutkan bahwa virus Flu Babi Baru (G4 EA H1N1) belum pernah ditemukan di Indonesia.
Informasi ini didasarkan pada hasil survei dan analisa genetik yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Veteriner Kementerian Pertanian, yaitu Balai Veteriner Medan dan Balai Besar Veteriner Wates.
"Hasil survei menunjukkan bahwa virus Flu Babi yang pernah ditemukan di Indonesia, terbukti berbeda dengan virus Flu Babi Baru (G4 EA H1N1)," kata Ketut.
Sebagai alat untuk deteksi dini, Kementan dengan dukungan FAO dan Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) telah mengembangkan Influenza Virus Monitoring (IVM) online untuk memonitor mutasi virus influenza sejak 2014.
Langkah lain yang dilakukan adalah survei berbasis risiko untuk Flu Babi serta karakterisasi virusnya. Untuk meningkatkan kewaspadaan, Kementan juga telah menerbitkan Surat Edaran tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Galur Baru Virus Flu Babi H1N1 (G4 EA H1N1).
Surat edaran ini mengajak seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kerja sama, mewaspadai, dan menyiapkan rencana kontingensi kemungkinan masuk dan munculnya G4 EA H1N1 di Indonesia.
"Kita terus lanjutkan dan perkuat kerja sama One Health yang sudah berjalan baik dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dengan koordinasi dari Kemenko PMK," kata Ketut.*
Berita Terkait
Pelni Batam tambah kapasitas 2.000 penumpang saat angkutan mudik lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 15:35 Wib
MTI Kepri minta Kemenhub sikapi kenaikan tarif kapal ferry Batam-Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 15:26 Wib
Pemkot Batam berkomitmen untuk tingkatkan kualitas pengelolaan pemda lewat MCP
Kamis, 28 Maret 2024 15:00 Wib
Rudi: Industri digital jadi mesin penggerak ekonomi baru
Kamis, 28 Maret 2024 13:22 Wib
Perusahaan manufaktur Tiongkok rencana kembangkan usaha di Batam
Kamis, 28 Maret 2024 12:58 Wib
200 peserta mudik gratis di Batam ke Jakarta naik KM Kelud
Rabu, 27 Maret 2024 19:14 Wib
Pemko Batam siapkan Rp62 miliar untuk THR ASN
Rabu, 27 Maret 2024 17:15 Wib
Kemlu RI kunjungi BP Batam, bahas peluang investasi
Rabu, 27 Maret 2024 14:58 Wib
Komentar