Bintan (ANTARA) - Pemerintah pusat akan mendorong sektor pariwisata di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), kembali berkembang setelah mengalami kontraksi akibat pandemi COVID-19.
"Sektor pariwisata di Bintan terpukul akibat pandemi COVID-19. Ini juga dialami berbagai daerah yang selama ini menjadi pariwisata sebagai sektor andalan," kata
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto, di Hotel Laguna, Lagoi, Bintan, Jumat.
Ia mengatakan industri pariwisata banyak yang tutup di Bintan. Bintan kehilangan sekitar 3 juta wisatawan mancanegara akibat pendemi COVID-19. Akibatnya, Bintan juga kehilangan pendapatan dari sektor pariwisata sekitar 15 juta dolar AS.
"Pendapatan sektor pariwisata di Bintan turun 90 persen," ujar Menko Airlangga, yang didampingi sejumlah menteri saat memberikan keterangan pers terkait Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) dan Kementerian/Lembaga.
Airlangga mengatakan pemerintah pusat akan memberi stimulus untuk membangkitkan sektor pariwisata. Berbagai kebijakan itu diselaraskan dengan upaya penanganan COVID-19, termasuk imunisasi massal yang akan disiapkan Kemenkes.
"Kami yakin perekonomian di Kepri bangkit, khususnya sektor pariwisata di Bintan," ujar Menko Airlangga Hartarto yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19.
Ia optimistis sektor pariwisata Bintan berkembang pesat karena merupakan daerah dengan pantai yang indah dan masyarakat yang ramah.
"Bintan memiliki daya tarik bagi wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara," kata Menko Airlangga.
Salah satu menteri yang hadir dalam kegiatan itu yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama. Wishnutama memenuhi janjinya kepada Bupati Bintan Apri Sujadi untuk berkunjung ke Bintan.
Wishnutama mengatakan pemerintah pusat akan melakukan berbagai kebijakan agar sektor pariwisata di Bintan berkembang pesat. Peningkatan sektor pariwisata di Bintan juga akan memberi dampak positif bagi sektor lainnya seperti perekonomian, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan masyarakat.
"Bintan ini menarik, eksotis, dan strategis, sehingga sektor pariwisata potensial berkembang pesat," katanya.
Komentar