Batam (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam memprakirakan cuaca panas ekstrem untuk wilayah Kepulauan Riau berakhir awal September 2022.
“Normalnya kondisi panas ekstrem ini bisa berlangsung hingga awal September,” ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Hang Nadim Batam Suratman di Batam, Selasa.
Setelah itu kata dia, selama September hingga Desember memasuki periode puncak hujan untuk wilayah Kepri.
Ia menjelaskan panas terik dan kelembaban rendah ini dapat menyebabkan kondisi lingkungan, baik itu pepohonan, sampah, maupun dedaunan menjadi mudah terbakar.
“Oleh karena itu diimbau agar senantiasa menjaga lingkungan dari potensi kebakaran seperti membakar sampah tanpa diawasi, membuka lahan dengan cara dibakar, dan lain-lain,” katanya.
Cuaca panas beberapa hari terakhir ini, ujar dia, karena kelembapan udara lapisan atas di Kepulauan Riau yang relatif kering sehingga potensi pertumbuhan awan-awan hujan menjadi kurang signifikan.
“Oleh karena itu sinar Matahari langsung ke Bumi dan menyebabkan penguapan yang tinggi sehingga suhu terasa gerah hingga malam hari dan baru berkurang pada dini hari,” kata dia.
Selain itu, kata Suratman, letak geografis Kepulauan Riau juga memengaruhi cuaca panas di daerah itu.
“Secara geografis letak Batam atau Kepri ini dikelilingi sekitar 94 persen lautan sehingga penguapan tinggi dan suhu juga tinggi,” ucapnya.