Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga meninjau Family Services Center (FSC) atau Pusat Layanan Keluarga di Singapura untuk saling berbagi praktik baik dan mempelajari keberhasilan-keberhasilan layanan FSC.
"Saya ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Kementerian Sosial dan Pembangunan Keluarga Singapura yang telah mengatur kunjungan yang menyenangkan ke Pusat Layanan Keluarga ini. Kami ingin mendapatkan banyak wawasan selama kunjungan ini," kata dia dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu.
FSC adalah layanan sosial berbasis komunitas yang melayani individu dan keluarga berpenghasilan rendah dan atau rentan yang membutuhkan dukungan sosial dan emosional.
Para pekerja sosial di FSC memberikan dukungan manajemen kasus pada keluarga, keuangan, perumahan, pekerjaan, dan masalah sosial lain.
Menurut Bintang, konsep FSC milik Singapura mirip dengan program yang dikembangkan Kementerian PPPA, yakni Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
"Puspaga dibangun sejak tahun 2016 dan hingga saat ini sudah tersedia 257 puspaga yang tersebar di 16 provinsi dan 231 kabupaten/ kota di Indonesia," kata dia.
Puspaga memiliki sarana konseling, konsultasi, dan pendampingan oleh profesional yaitu psikolog dan konselor bagi keluarga Indonesia secara gratis.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Bintang pelajari keberhasilan Pusat Layanan Keluarga Singapura
"Saya ingin menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Kementerian Sosial dan Pembangunan Keluarga Singapura yang telah mengatur kunjungan yang menyenangkan ke Pusat Layanan Keluarga ini. Kami ingin mendapatkan banyak wawasan selama kunjungan ini," kata dia dalam keterangan diterima di Jakarta, Rabu.
FSC adalah layanan sosial berbasis komunitas yang melayani individu dan keluarga berpenghasilan rendah dan atau rentan yang membutuhkan dukungan sosial dan emosional.
Para pekerja sosial di FSC memberikan dukungan manajemen kasus pada keluarga, keuangan, perumahan, pekerjaan, dan masalah sosial lain.
Menurut Bintang, konsep FSC milik Singapura mirip dengan program yang dikembangkan Kementerian PPPA, yakni Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
"Puspaga dibangun sejak tahun 2016 dan hingga saat ini sudah tersedia 257 puspaga yang tersebar di 16 provinsi dan 231 kabupaten/ kota di Indonesia," kata dia.
Puspaga memiliki sarana konseling, konsultasi, dan pendampingan oleh profesional yaitu psikolog dan konselor bagi keluarga Indonesia secara gratis.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Bintang pelajari keberhasilan Pusat Layanan Keluarga Singapura