Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad meminta pihak Rumah Sakit Umum Daerah Raja Ahmad Tabib (RSUD RAT) segera mengatasi laporan masyarakat terkait panjangnya antrean pendaftaran pasien BPJS di rumah sakit pemprov tersebut.
"Mari kita cari solusinya, jangan sampai hal ini terjadi lagi. Kasihan masyarakat terutama pasien yang sakit dan mau berobat, tapi panjang pula antreannya," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Kamis.
Ansar belakangan menerima laporan masyarakat mengenai panjangnya antrean pasien BPJS, sebagai akibat aturan baru pemberlakuan wajib fingerprint bagi pasien tujuan seluruh poliklinik, kecuali poliklinik anak.
Baca juga:
Pemkab Natuna latih 40 wakil pengelola desa wisata
Batam tingkatkan pengawasan prokes cegah COVID-19 XBB
Padahal sebelumnya, kewajiban fingerprint pasien hanya ke empat poliklinik saja yakni fisioterapi, jantung, mata, dan hemodialisa.
Gubernur Ansar bahkan langsung menemui manajemen RSUD RAT di Kota Tanjungpinang, Kamis guna berdiskusi beberapa solusi atas permasalahan antrean panjang pendaftaran pasien BPJS tersebut.
Dari hasil diskusi itu, katanya, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan sebelum pemberlakuan Sistem Informasi Manajemen RS (SIMRS) yang baru dapat diimplementasikan pada bulan Desember 2022 mendatang, di antaranya penambahan jumlah petugas dan loket pendaftaran di jam-jam ramai.
Lalu, pemberlakuan screening secara online bagi pasien kontrol, pemberlakuan pendaftaran manual bagi pasien yang tidak bisa diinput fingerprint-nya, serta pasien BPJS yang mengambil obat, dapat langsung diarahkan ke farmasi tanpa perlu fingerprint.
"Saya minta segera terapkan solusi-solusi jangan sampai masalah ini berlarut. Beberapa hari lagi saya akan kembali untuk melihat perkembangannya" ucap Ansar.
Mantan Legislator DPR RI itu mengaku sangat konsentrasi terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit agar membuat pasien merasa lebih baik dari penyakitnya.
Dia meminta manajemen RSUD RAT untuk membuka telinga selebar-lebarnya terkait keluhan, aduan dan laporan dari masyarakat mengenai pelayanan yang diberikan.
Baca juga:
TNI AL survei hidro oseanografi untuk menentukan batas maritim di Laut Natuna
Amsakar: Semangat juang pahlawan pembelajaran bagi generasi muda
Ia juga berpesan kepada seluruh civitas hospitalia RSUD RAT untuk lebih ramah melayani pasien dengan menerapkan 3S, yakni senyum, sapa dan salam.
"Pengalaman saya saat berobat, dengan senyum saja sudah sedikit mengobati sakit. Layani dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab, karena kita semua sudah diberi gaji dan tunjangan memang untuk melayani masyarakat," ujarnya.
Ansar turut mengapresiasi program-program yang sudah dilaksanakan dan telah direncanakan oleh manajemen RSUD RAT. Ia menilai program-program tersebut sejalan dengan peningkatan pelayanan.
Pihaknya juga sedang mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di RSUD RAT agar masyarakat tak perlu lagi berobat ke luar daerah apalagi luar negeri.
"Kami terus berupaya agar fiskal bertambah dalam jumlah yang signifikan, karena ada beberapa infrastruktur yang akan kita bangun, salah satunya di bidang kesehatan," demikian Ansar.
Baca juga:
Bupati Bintan ajak para atlet Porprov Kepri berkunjung ke destinasi wisata
Pemkab Bintan siapkan bonus untuk atlet berprestasi di Porprov Kepri 2022
12 ribu orang pelamar ikut bursa kerja Kota Batam 2022
Kasus Omicron XBB dan turunannya ditemukan di Kepri
"Mari kita cari solusinya, jangan sampai hal ini terjadi lagi. Kasihan masyarakat terutama pasien yang sakit dan mau berobat, tapi panjang pula antreannya," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Kamis.
Ansar belakangan menerima laporan masyarakat mengenai panjangnya antrean pasien BPJS, sebagai akibat aturan baru pemberlakuan wajib fingerprint bagi pasien tujuan seluruh poliklinik, kecuali poliklinik anak.
Baca juga:
Pemkab Natuna latih 40 wakil pengelola desa wisata
Batam tingkatkan pengawasan prokes cegah COVID-19 XBB
Padahal sebelumnya, kewajiban fingerprint pasien hanya ke empat poliklinik saja yakni fisioterapi, jantung, mata, dan hemodialisa.
Gubernur Ansar bahkan langsung menemui manajemen RSUD RAT di Kota Tanjungpinang, Kamis guna berdiskusi beberapa solusi atas permasalahan antrean panjang pendaftaran pasien BPJS tersebut.
Dari hasil diskusi itu, katanya, ada beberapa solusi yang bisa diterapkan sebelum pemberlakuan Sistem Informasi Manajemen RS (SIMRS) yang baru dapat diimplementasikan pada bulan Desember 2022 mendatang, di antaranya penambahan jumlah petugas dan loket pendaftaran di jam-jam ramai.
Lalu, pemberlakuan screening secara online bagi pasien kontrol, pemberlakuan pendaftaran manual bagi pasien yang tidak bisa diinput fingerprint-nya, serta pasien BPJS yang mengambil obat, dapat langsung diarahkan ke farmasi tanpa perlu fingerprint.
"Saya minta segera terapkan solusi-solusi jangan sampai masalah ini berlarut. Beberapa hari lagi saya akan kembali untuk melihat perkembangannya" ucap Ansar.
Mantan Legislator DPR RI itu mengaku sangat konsentrasi terhadap pelayanan kesehatan di rumah sakit agar membuat pasien merasa lebih baik dari penyakitnya.
Dia meminta manajemen RSUD RAT untuk membuka telinga selebar-lebarnya terkait keluhan, aduan dan laporan dari masyarakat mengenai pelayanan yang diberikan.
Baca juga:
TNI AL survei hidro oseanografi untuk menentukan batas maritim di Laut Natuna
Amsakar: Semangat juang pahlawan pembelajaran bagi generasi muda
Ia juga berpesan kepada seluruh civitas hospitalia RSUD RAT untuk lebih ramah melayani pasien dengan menerapkan 3S, yakni senyum, sapa dan salam.
"Pengalaman saya saat berobat, dengan senyum saja sudah sedikit mengobati sakit. Layani dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab, karena kita semua sudah diberi gaji dan tunjangan memang untuk melayani masyarakat," ujarnya.
Ansar turut mengapresiasi program-program yang sudah dilaksanakan dan telah direncanakan oleh manajemen RSUD RAT. Ia menilai program-program tersebut sejalan dengan peningkatan pelayanan.
Pihaknya juga sedang mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di RSUD RAT agar masyarakat tak perlu lagi berobat ke luar daerah apalagi luar negeri.
"Kami terus berupaya agar fiskal bertambah dalam jumlah yang signifikan, karena ada beberapa infrastruktur yang akan kita bangun, salah satunya di bidang kesehatan," demikian Ansar.
Baca juga:
Bupati Bintan ajak para atlet Porprov Kepri berkunjung ke destinasi wisata
Pemkab Bintan siapkan bonus untuk atlet berprestasi di Porprov Kepri 2022
12 ribu orang pelamar ikut bursa kerja Kota Batam 2022
Kasus Omicron XBB dan turunannya ditemukan di Kepri