Bintan, Kepri (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau menyatakanbahwa dua orang warga Kabupaten Bintan meninggal dunia setelah tertular COVID-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri, dr Tjetjep Yudiana di Tanjungpinang, Ahad, mengatakan kasus kematian akibat COVID-19 di Bintan jarang terjadi. Dua orang warga Bintan yang meninggal dunia tersebut setelah terinfeksi COVID-19 dan memiliki penyakit penyerta.
"Kasus kematian akibat COVID-19 jarang terjadi di Kepri, kecuali di Kota Batam ada satu atau dua orang hampir setiap hari dalam tiga pekan terakhir," katanya.
Baca juga:
Angin kencang menyapu satu sekolah dan lima rumah di Bintan
BMKG minta warga pesisir Bintan waspadai puting beliung
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu menjelaskan sejak awal mengingatkan warga, terutama yang berusia lansia dan memiliki penyakit penyerta agar mewaspadai COVID-19.
Baru-baru ini, peneliti di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam mendeteksi puluhan pasien tertular Omicron XBB dan turunannya.
Sampel tersebut diperoleh dari pasien COVID-19 yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Batam.
Ia menjelaskan Omicron XBB dan turunannya tidak berbahaya bagi warga yang memiliki kekebalan tubuh yang baik, namun berbahaya bagi lansia dan yang memiliki penyakit penyerta.
Baca juga:
Kadinkes Bintan: Pemakaian masker cegah penyakit paru obstruktif kronik
Polisi tahan satu orang pelajar terlibat perkelahian maut di Bintan
"Belum diketahui apakah subvarian COVID-19 itu sudah masuk atau belum ke kabupaten dan kota lainnya di Kepri, karena sampel dari pasien di daerah lain selain Batam belum diteliti," katanya.
Tjetjep menyatakan jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri meningkat sejak tiga pekan lalu sampai sekarang. Jumlah pasien COVID-19 mencapai 169 orang, dengan rincian Batam 107 orang, Tanjungpinang 15 orang, Bintan 31 orang, Kabupaten Karimun 14 orang, Kabupaten Lingga satu orang dan Kabupaten Natuna satu orang.
Satu kasus baru COVID-19 di Lingga terjadi setelah daerah itu nihil kasus aktif selama sepekan.
"Sejak tujuh bulan lalu sampai sekarang yang bertahan nihil kasus aktif COVID-19 hanya Kabupaten Kepulauan Anambas," katanya.
Anambas merupakan satu-satunya daerah dengan status Zona Hijau, sedangkan enam kabupaten dan kota lainnya di Kepri Zona Kuning atau risiko penularan rendah, demikian Tjetjep Yudiana.
Baca juga:
Gubernur Ansar kejar target investasi 2 miliar dolar AS di Bintan
Dinas Pariwisata Bintan gelar pelatihan pemandu selam
Polres Bintan harap personel berprestasi di Porprov Kepri tembus ke PON
Pemprov Kepri dan IPB luncurkan beras sorgum di Bintan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tertular COVID-19, Satgas: dua warga Bintan-Kepri meninggal dunia
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kepri, dr Tjetjep Yudiana di Tanjungpinang, Ahad, mengatakan kasus kematian akibat COVID-19 di Bintan jarang terjadi. Dua orang warga Bintan yang meninggal dunia tersebut setelah terinfeksi COVID-19 dan memiliki penyakit penyerta.
"Kasus kematian akibat COVID-19 jarang terjadi di Kepri, kecuali di Kota Batam ada satu atau dua orang hampir setiap hari dalam tiga pekan terakhir," katanya.
Baca juga:
Angin kencang menyapu satu sekolah dan lima rumah di Bintan
BMKG minta warga pesisir Bintan waspadai puting beliung
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu menjelaskan sejak awal mengingatkan warga, terutama yang berusia lansia dan memiliki penyakit penyerta agar mewaspadai COVID-19.
Baru-baru ini, peneliti di Laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Batam mendeteksi puluhan pasien tertular Omicron XBB dan turunannya.
Sampel tersebut diperoleh dari pasien COVID-19 yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Batam.
Ia menjelaskan Omicron XBB dan turunannya tidak berbahaya bagi warga yang memiliki kekebalan tubuh yang baik, namun berbahaya bagi lansia dan yang memiliki penyakit penyerta.
Baca juga:
Kadinkes Bintan: Pemakaian masker cegah penyakit paru obstruktif kronik
Polisi tahan satu orang pelajar terlibat perkelahian maut di Bintan
"Belum diketahui apakah subvarian COVID-19 itu sudah masuk atau belum ke kabupaten dan kota lainnya di Kepri, karena sampel dari pasien di daerah lain selain Batam belum diteliti," katanya.
Tjetjep menyatakan jumlah kasus aktif COVID-19 di Kepri meningkat sejak tiga pekan lalu sampai sekarang. Jumlah pasien COVID-19 mencapai 169 orang, dengan rincian Batam 107 orang, Tanjungpinang 15 orang, Bintan 31 orang, Kabupaten Karimun 14 orang, Kabupaten Lingga satu orang dan Kabupaten Natuna satu orang.
Satu kasus baru COVID-19 di Lingga terjadi setelah daerah itu nihil kasus aktif selama sepekan.
"Sejak tujuh bulan lalu sampai sekarang yang bertahan nihil kasus aktif COVID-19 hanya Kabupaten Kepulauan Anambas," katanya.
Anambas merupakan satu-satunya daerah dengan status Zona Hijau, sedangkan enam kabupaten dan kota lainnya di Kepri Zona Kuning atau risiko penularan rendah, demikian Tjetjep Yudiana.
Baca juga:
Gubernur Ansar kejar target investasi 2 miliar dolar AS di Bintan
Dinas Pariwisata Bintan gelar pelatihan pemandu selam
Polres Bintan harap personel berprestasi di Porprov Kepri tembus ke PON
Pemprov Kepri dan IPB luncurkan beras sorgum di Bintan
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tertular COVID-19, Satgas: dua warga Bintan-Kepri meninggal dunia