Tanjungpinang (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meminta operator kapal komersial menolak penumpang yang tidak memakai masker untuk mencegah penularan COVID-19.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri, Adi Prihantara di Tanjungpinang, Senin, mengatakan mobilitas penduduk antarpulau yang tinggi harus diiring dengan disiplin memakai masker, apalagi baru-baru ini Omicron XBB dan turunannya masuk Batam.
"Kami minta kru kapal untuk tidak menerima penumpang yang tidak menggunakan masker karena potensial dapat tertular COVID-19 atau menularkan virus itu," katanya.
Baca juga:
Pemprov Kepri pamerkan produk olahan ikan di Sulteng
Tim SAR temukan jasad balita diduga korban kecelakaan kapal kayu di Batam
Sekda Kepri itu mengemukakan banyak penumpang yang tidak menggunakan masker saat berada di dalam kapal. Bahkan ada orang tua yang membawa anak-anaknya tidak menggunakan masker. Padahal pandemi COVID-19 belum berakhir.
"Tentu kondisi seperti ini tidak dapat dibiarkan," katanya.
Ia menyatakan kru kapal memiliki peran strategis dalam mencegah penularan COVID-19. Mereka juga potensial tertular COVID-19 bila ada penumpang yang tidak memakai masker.
"Manajemen perusahaan pengelola kapal dapat membentuk kembali satgas seperti tahun 2021 untuk memastikan kru dan penumpang kapal menggunakan masker," ujarnya.
Ketaatan warga menerapkan prokes, kata dia, dapat menekan angkat kasus aktif COVID-19 yang dalam empat pekan terakhir meningkat. Jumlah kasus aktif di Kepri mencapai 177 orang, bertambah delapan orang.
Baca juga:
Akademisi hingga legislator Kepri jagokan Portugal juara di Piala Dunia 2022
Gubernur Ansar dorong IMI ikut dorong kemajuan pariwisata di Kepri
Kasus aktif di Kepri paling banyak di Batam 111 orang, Tanjungpinang 17 orang, Kabupaten Bintan 31 orang, Kabupaten Karimun 16 orang, Kabupaten Lingga satu orang dan Kabupaten Natuna satu orang.
"Kita harus sepakat untuk melindungi diri dan keluarga dari COVID-19 dengan cara mudah, gunakan masker saat beraktivitas dan mendukung program vaksinasi," kata Adi Prihantara.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kepri, dr Tjetjep Yudiana mengatakan pihak pengelola pelabuhan juga harus memastikan seluruh karyawannya dan penumpang menerapkan prokes. Pengelola pelabuhan juga wajib menyiapkan sarana dan prasarana air bersih dan sabun untuk karyawan dan penumpang kapal.
"Masih kami temukan karyawan pelabuhan dan penumpang di ruang tunggu yang tidak menggunakan masker," katanya.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu juga mengingatkan warga untuk tidak mengonsumsi makanan di dalam kapal yang melakukan pelayaran singkat.
"Jangan buka masker saat berada di dalam kapal," demikian Tjetjep Yudiana.
Baca juga:
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa ingin konsep latihan serbuan amfibi lebih menantang
Dua warga Bintan meninggal dunia setelah tertular COVID-19
Pemprov Kepri memutakhirkan data kependudukan jelang Pemilu 2024
Dinkes Natuna gelar pemeriksaan kesehatan gratis
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satgas Kepri minta operator kapal tolak penumpang tak pakai masker
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kepri, Adi Prihantara di Tanjungpinang, Senin, mengatakan mobilitas penduduk antarpulau yang tinggi harus diiring dengan disiplin memakai masker, apalagi baru-baru ini Omicron XBB dan turunannya masuk Batam.
"Kami minta kru kapal untuk tidak menerima penumpang yang tidak menggunakan masker karena potensial dapat tertular COVID-19 atau menularkan virus itu," katanya.
Baca juga:
Pemprov Kepri pamerkan produk olahan ikan di Sulteng
Tim SAR temukan jasad balita diduga korban kecelakaan kapal kayu di Batam
Sekda Kepri itu mengemukakan banyak penumpang yang tidak menggunakan masker saat berada di dalam kapal. Bahkan ada orang tua yang membawa anak-anaknya tidak menggunakan masker. Padahal pandemi COVID-19 belum berakhir.
"Tentu kondisi seperti ini tidak dapat dibiarkan," katanya.
Ia menyatakan kru kapal memiliki peran strategis dalam mencegah penularan COVID-19. Mereka juga potensial tertular COVID-19 bila ada penumpang yang tidak memakai masker.
"Manajemen perusahaan pengelola kapal dapat membentuk kembali satgas seperti tahun 2021 untuk memastikan kru dan penumpang kapal menggunakan masker," ujarnya.
Ketaatan warga menerapkan prokes, kata dia, dapat menekan angkat kasus aktif COVID-19 yang dalam empat pekan terakhir meningkat. Jumlah kasus aktif di Kepri mencapai 177 orang, bertambah delapan orang.
Baca juga:
Akademisi hingga legislator Kepri jagokan Portugal juara di Piala Dunia 2022
Gubernur Ansar dorong IMI ikut dorong kemajuan pariwisata di Kepri
Kasus aktif di Kepri paling banyak di Batam 111 orang, Tanjungpinang 17 orang, Kabupaten Bintan 31 orang, Kabupaten Karimun 16 orang, Kabupaten Lingga satu orang dan Kabupaten Natuna satu orang.
"Kita harus sepakat untuk melindungi diri dan keluarga dari COVID-19 dengan cara mudah, gunakan masker saat beraktivitas dan mendukung program vaksinasi," kata Adi Prihantara.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kepri, dr Tjetjep Yudiana mengatakan pihak pengelola pelabuhan juga harus memastikan seluruh karyawannya dan penumpang menerapkan prokes. Pengelola pelabuhan juga wajib menyiapkan sarana dan prasarana air bersih dan sabun untuk karyawan dan penumpang kapal.
"Masih kami temukan karyawan pelabuhan dan penumpang di ruang tunggu yang tidak menggunakan masker," katanya.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan Kepri itu juga mengingatkan warga untuk tidak mengonsumsi makanan di dalam kapal yang melakukan pelayaran singkat.
"Jangan buka masker saat berada di dalam kapal," demikian Tjetjep Yudiana.
Baca juga:
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa ingin konsep latihan serbuan amfibi lebih menantang
Dua warga Bintan meninggal dunia setelah tertular COVID-19
Pemprov Kepri memutakhirkan data kependudukan jelang Pemilu 2024
Dinkes Natuna gelar pemeriksaan kesehatan gratis
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satgas Kepri minta operator kapal tolak penumpang tak pakai masker