Natuna (ANTARA) - Tim Percepatan Penurunan Stunting  Pemerintah Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau melibatkan forum lintas agama dalam mengatasi dan menekan angka stunting di daerah itu.

Bupati Natuna Wan Siswandi di Natuna, Senin, mengatakan dilakukannya rapat koordinasi antara forum lintas agama bersama pemerintah setempat bagian dari gerakan nasional dalam percepatan penurunan stunting yang juga melibatkan lembaga vertikal daerah.

"Bicara soal stunting di Natuna ada di kisaran angka 11 persen. Tentunya ini menjadi peran pemerintah bagaimana bersinergi dengan mitra pemerintah termasuk forum lintas agama dalam percepatan penurunan stuntimg di Kabupaten Natuna," kata Bupati Natuna, Wan Siswandi.

Baca juga:
KPU Natuna minta dukungan masyarakat ikut mengecek calon PPK

Lanud Raden Sadjad berikan sembako dan pengobatan gratis warga Natuna

Ia juga mengatakan bahwa ada beberapa hal yang menjadi tugas forum lintas agama, di antaranya membangun komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas kehidupan berkeluarga, memperbaiki pola asuh, serta peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menyampaikan pesan agama melalui forum agama masing masing.

"Baik pemerintah maupun instansi dapat mengambil peran sesuai dengan fungsi kelembagaan kita masing masing. Mulai dari proses edukasi terkait gizi seimbang, penerapan pola asuh yang benar hingga partisipasi tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mensosialisasikan pencegahan stunting," katanya.

Sementara, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Natuna, Budi Darmawan menyampaikan peran dari Kemenag dalam penurunan stunting di Kabupaten Natuna sudah terlaksana sesuai arahan pusat.

" Kemenag telah mengambil beberapa tindakan dalam pencegahan stunting di antaranya mendorong usia pernikahan dini yang semula minimal 16 tahun sekarang menjadi 19 tahun," katanya.

Selain itu, Ia juga mengatakan calon peserta pernikahan dapat melakukan bimbingan pernikahan baik dari kesiapan psikologi, kesehatan maupun kesiapan finansial.

Baca juga:
Pemkab Natuna laksanakan gerakan menanam untuk ketahanan pangan

MUI Kepri ingatkan ulama berdakwah santun dan damai

Ia mengatakan bahwa proses edukasi tersebut harus dimulai dari tingkat RT/RW, sehingga perlu bagi lembaga daerah untuk melakukan sosialisasi.

"Kepada RT/RW dalam memberikan surat rekomendasi dan pengantar sebelum mengajukan pernikahan ke Kemenag," ujarnya.

Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah menyampaikan stunting adalah masalah multi dimensi, bahwa ada banyak penyebab stunting tidak hanya indikator kesehatan tapi juga pola asuh dan pola hidup sehat.

"Lalu bagaimana komitmen pemerintah daerah dalam melibatkan lembaga lintas sektoral untuk bersinergi dalam menurunkan angka stunting Kabupaten Natuna. Dimana partisipasi lintas sektoral sebesar 70 persen dan lembaga kesehatan 30 persen," kata dia menjelaskan.

Sementara, Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kabupaten Natuna, Mustofa dalam laporannya menyampaikan bahwa pelibatan forum lintas agama juga merupakan salah satu indikator oleh pemerintah pusat dalam penurunan stunting.

Baca juga:
Bupati Natuna sebut membangun daerah bersama ulama untuk hindari musibah

Pemkab Natuna serahkan bantuan kepada 227 pelaku usaha mikro

Natuna canangkan pembangunan berbasis lingkungan

Tes tulis calon anggota PPK di Natuna dan Anambas secara manual

Pewarta : Cherman
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024