Jakarta (ANTARA) - BMKG menyampaikan rentetan gempa yang terjadi di Jayapura, Papua dalam beberapa waktu terakhir merupakan fenomena "Black Swan Earthquakes".

"Secara pribadi menurut saya, fenomena gempa Jayapura termasuk 'Black Swan Earthquakes': Belum terpetakan dengan detil sumbernya, di luar prediksi para ahli, berdampak merusak dan membuat cemas masyarakat, peristiwa gempa yang langka, jarang terjadi," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

Ia mengatakan gempa Black Swan merupakan fenomena langka dan aktivitasnya cukup banyak dan bersifat merusak

"Fenomena yang termasuk langka, tidak terprediksi para ahli, belum terpetakan sumber gempanya dengan detil," katanya.

Ia menambahkan, fenomena Black Swan Earthquakes seperti di Jayapura pernah terjadi sebelumnya pada peristiwa gempa bumi di Ambon-Haruku pada akhir 2019 lalu. Saat itu sebanyak 2.500 lebih gempa terjadi.

Kendati demikian, ia mengatakan deretan gempa yang terjadi di Jayapura itu akan berhenti.

"Saudaraku di Jayapura gempa ini pasti selesai. Pernah terjadi di Ambon-Haruku akhir 2019 sebanyak 2.500 lebih gempa terjadi, menteror dan beberapa bulan kemudian selesai karena akumulasi stressnya sudah release semua, kemudian aman," kata Daryono.

Berdasarkan catatan BMKG, ia mengemukakan, sejak 2 Januari hingga 12 Februari 2023 pukul 13.00 WIT telah terjadi gempa bumi di wilayah sekitar Kota Jayapura sebanyak 1.181 kali. Sebanyak 176 kejadian gempa diantaranya dirasakan oleh masyarakat.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura melakukan kajian lebih detail terhadap kondisi bangunan perkantoran wali kota setempat yang mengalami kerusakan setelah terjadinya gempa 5,4 magnitudo.

Penjabat Wali Kota Jayapura Frans Pekey saat meninjau langsung gedung perkantoran wali kota, Senin, mengatakan pihaknya telah meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setempat untuk melakukan analisa terkait kondisi bangunan yang mengalami kerusakan.

"Dari hasil pantauan gedung pemerintah Kota Jayapura khusus di kantor otonom terjadi pergeseran ke arah depan dan dan ke arah utara," katanya.

Menurut Pekey, meski begitu secara keseluruhan gedung perkantoran masih relatif aman sehingga aktivitas pelayanan bisa berjalan.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG: Rentetan gempa di Jayapura fenomena Black Swan Earthquakes

Pewarta : Zubi Mahrofi
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025