Batam (ANTARA) - Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kepulauan Riau mengoptimalkan Gerai Pangan dan Koperasi mitra Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebagai salah satu upaya pengendalian inflasi di provinsi itu.

Kepala Perwakilan BI Kepri Suryono di Batam, Kamis, mengatakan Gerai Pangan dan Koperasi mitra TPID menjual hasil panen petani seperti cabai merah dan sayuran, serta ikan.

"Sinergi antarinstansi dan lembaga dalam TPID terus ditingkatkan dan diperkuat sebagai upaya pengendalian inflasi di tengah peningkatan tekanan inflasi global dan dinamika pasokan domestik yang mendorong inflasi Provinsi Kepri melebihi target sasaran inflasi nasional," kata Suryono.

Baca juga:
BI Kepri hadirkan layanan penukaran uang rusak di Cernival

BI Kepri upaya tingkatkan ekosistem pembayaran digital

Ia menjelaskan upaya pengendalian yang telah dilakukan pada triwulan II 2023 yaitu, mengintensifkan pemantauan ketersediaan stok dan harga bahan pangan pada level distributor bersama Satgas Pangan, termasuk melakukan sidak pasar bersama Forkopimda untuk memastikan ketersediaan stok, kewajaran harga dan masa kadaluwarsa bahan pokok penting.

Kemudian lonsisten melakukan pemantauan distribusi, ketersediaan stok kebutuhan pokok di tingkat distributor, sub dan pasar, pelaksanaan kegiatan operasi pasar untuk mengantisipasi peningkatan permintaan.

"Lalu memastikan kelancaran transportasi laut dan melakukan pemantauan agar tidak terjadi spekulasi harga angkutan laut," ujar dia.

Upaya pengendalian inflasi lainnya yaitu inovasi untuk mempermudah akses bahan produksi bagi para petani dengan membentuk Kelompok Petani Muda dan Gerai Tani di Kabupaten Natuna melalui bantuan teknis dan PSBI, hingga perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara Provinsi Kepulauan Riau dengan Provinsi Sumatera Selatan serta intra provinsi antara Koperasi di Batam dan Karimun.

Baca juga:
Pemkot Tanjungpinang terima penghargaan dari BKKBN karena turunkan stunting

Sekda sebut Kepri masih punya pekerjaan rumah turunkan kasus stunting

Kata Suryono, Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan 2 Kota di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada triwulan II 2023 menunjukkan inflasi sebesar 2,64 persen (yoy) atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,77 persen (yoy).

Ia menyebutkan hal tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas pagan, transportasi dan makanan jadi.

"Penurunan harga komoditas pangan antara lain aneka sayuran seperti aneka cabai, minyak goreng, dan aneka sayuran seperti bayam dan kangkung seiring dengan perbaikan terhadap pasokan komoditas tersebut," kata Suryono.

Selain itu, penurunan harga kelompok transportasi sejalan dengan penurunan tarif angkutan udara seiring dengan penurunan harga bahan bakar.

Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi IHK tetap berada dalam rentang sasaran inflasi yaitu 3,0±1 persen hingga akhir 2023.

Baca juga:
UIB Batam terima tiga mahasiswa asing melalui Program Darmasiswa

Kantor Bahasa Kepri siap jadi fasilitator bagi pegiat BIPA

Petugas gabungan terlibat bentrok dengan warga di Pulau Rempang Batam

Tokoh masyarakat Melayu Kepri dukung pengembangan Kawasan Rempang


Pewarta : Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024