Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menyiapkan armada transportasi untuk membantu warga Rempang yang direlokasi ke rusun yang telah disiapkan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam Rudy Panjaitan di Batam, Kamis, mengatakan sejumlah armada transportasi yang disiapkan yaitu truk hingga bus berkapasitas besar.
Pihaknya juga menyediakan bus sekolah untuk mengangkut siswa-siswi sekolah yang terdampak relokasi.
Baca juga:
BP Batam hadiri rapat di Senayan, begini penjelasan Rudi soal Rempang kepada anggota DPR
Polisi tetapkan 34 orang sebagai tersangka ricuh di kantor BP Batam
"Relokasi warga nanti menggunakan truk untuk angkat barang-barang milik mereka, kemudian juga ada bus besar juga boleh, mekanismenya gitu," kata Rudy.
Ia menambahkan fasilitas di rusun sudah tersedia, seperti aliran listrik dan air yang lancar. "Rusunnya selama ini sudah biasa di sewa-sewakan," ujarnya.
Warga Rempang yang direlokasi ke rusun, kata dia, hanya untuk sementara waktu sembari menunggu hunian baru yang disiapkan BP Batam selesai.
"Misalnya 5 sampai 12 bulan proses pembangunannya. Yang penting dipindah, kalau rumah tetapnya selesai dibangun. Pemerintah menjamin kenyamanan warga selama di tempat sementara," kata dia.
Baca juga:
Gubernur Ansar jamin Batam aman dan nyaman bagi turis
Menteri Bahlil: Kericuhan Rempang karena sosialisasi kurang baik
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Batam menyiapkan tiga rusun atau sekitar 202 kamar untuk tempat relokasi sementara bagi warga Rempang.
Selain rusun Pemkot Batam, kata dia, ada beberapa rusun lainnya yang disiapkan yaitu Rusun BP Batam (lima rusun), Rusun Jamsostek (tiga rusun), serta ruko dan perumahan.
"Ada tiga lokasi rusun yang disiapkan dan telah disampaikan dengan tim. Ada di daerah Kabil, Tanjung Uncang, dan saat ini sudah dipetakan segala perlengkapan di sana," kata Rudy.
Baca juga:
Taba Iskandar penuhi panggilan Polda terkait kepemilikan lahan di Rempang
Menko PMK soal Rempang; Investasi harus jalan tapi aspirasi juga harus diakomodasi
TNI cegah prajurit terlibat kasus tanah di Pulau Rempang Batam
Menteri ATR/BPN tegaskan lahan tinggal di Rempang tidak miliki HGU
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Batam Rudy Panjaitan di Batam, Kamis, mengatakan sejumlah armada transportasi yang disiapkan yaitu truk hingga bus berkapasitas besar.
Pihaknya juga menyediakan bus sekolah untuk mengangkut siswa-siswi sekolah yang terdampak relokasi.
Baca juga:
BP Batam hadiri rapat di Senayan, begini penjelasan Rudi soal Rempang kepada anggota DPR
Polisi tetapkan 34 orang sebagai tersangka ricuh di kantor BP Batam
"Relokasi warga nanti menggunakan truk untuk angkat barang-barang milik mereka, kemudian juga ada bus besar juga boleh, mekanismenya gitu," kata Rudy.
Ia menambahkan fasilitas di rusun sudah tersedia, seperti aliran listrik dan air yang lancar. "Rusunnya selama ini sudah biasa di sewa-sewakan," ujarnya.
Warga Rempang yang direlokasi ke rusun, kata dia, hanya untuk sementara waktu sembari menunggu hunian baru yang disiapkan BP Batam selesai.
"Misalnya 5 sampai 12 bulan proses pembangunannya. Yang penting dipindah, kalau rumah tetapnya selesai dibangun. Pemerintah menjamin kenyamanan warga selama di tempat sementara," kata dia.
Baca juga:
Gubernur Ansar jamin Batam aman dan nyaman bagi turis
Menteri Bahlil: Kericuhan Rempang karena sosialisasi kurang baik
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Batam menyiapkan tiga rusun atau sekitar 202 kamar untuk tempat relokasi sementara bagi warga Rempang.
Selain rusun Pemkot Batam, kata dia, ada beberapa rusun lainnya yang disiapkan yaitu Rusun BP Batam (lima rusun), Rusun Jamsostek (tiga rusun), serta ruko dan perumahan.
"Ada tiga lokasi rusun yang disiapkan dan telah disampaikan dengan tim. Ada di daerah Kabil, Tanjung Uncang, dan saat ini sudah dipetakan segala perlengkapan di sana," kata Rudy.
Baca juga:
Taba Iskandar penuhi panggilan Polda terkait kepemilikan lahan di Rempang
Menko PMK soal Rempang; Investasi harus jalan tapi aspirasi juga harus diakomodasi
TNI cegah prajurit terlibat kasus tanah di Pulau Rempang Batam
Menteri ATR/BPN tegaskan lahan tinggal di Rempang tidak miliki HGU