Tanjungpinang (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, membuka pekan kebudayaan daerah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang digelar di Pelataran Tugu Sirih, Kota Tanjungpinang, Kamis malam.
"Penyelenggaraan pekan kebudayaan sesuai dengan UUD 1945 Pasal 32 dan UU Nomor 5 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan," kata Menteri Muhadjir Effendy dalam sambutan Menko PMK.
Muhadjir menyampaikan bahwa Indonesia baru memiliki Undang-Undang (UU) Kebudayaan tahun 2017.
Dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, katanya, sudah ada langkah konkret pemerintah pusat dalam hal memajukan kebudayaan di Tanah Air, antara lain adanya anggaran kebudayaan setiap pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN).
Baca juga:
BNN tangkap kurir sabu jaringan internasional di Batam
Bulog: Pasokan gula di Batam cukup hingga akhir tahun
Selama ini anggaran kebudayaan hanya diselipkan lewat anggaran pendidikan, namun sekarang sudah dialokasikan dana abadi kebudayaan lewat anggaran pendidikan yang setiap tahunnya sekitar Rp2 triliun dari APBN.
"Bahkan posisinya saat ini, sudah mencapai Rp20 triliun. Anggaran itu memang tidak untuk digunakan, tapi jika pengelolaannya sudah mendapatkan manfaat, maka bisa dikembangkan untuk kebudayaan, termasuk kegiatan-kegiatan budaya di daerah," ungkapnya.
Ia pun mengapresiasi Pemprov Kepri bisa menggelar pekan kebudayaan daerah dengan mengandalkan APBD, tanpa mengajukan bantuan anggaran ke pemerintah pusat.
Hal ini, lanjut dia, menjadi suatu langkah luar biasa dan disambut dengan baik oleh pemerintah pusat, khususnya Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
"Kami sangat bangga mengapresiasi gagasan besar Pak Gubernur dan semua jajaran yang telah menggelar secara periodik pekan kebudayaan daerah," ucap Muhadjir.
Kegiatan pekan kebudayaan daerah digelar tanggal 21-23 September 2023 dalam rangka menyemarakkan HUT ke-21 Provinsi Kepri tanggal 24 September 2023.
Baca juga:
BP Batam tambah lahan relokasi baru untuk warga Rempang
Bulog Batam menyalurkan 200 ton beras cadangan pangan pemerintah
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan pekan kebudayaan seperti ini adalah ajang yang sangat bagus untuk memperkenalkan secara luas kekayaan budaya yang dimiliki daerah setempat.
"Kita ingin masyarakat semua bisa hadir di pekan kebudayaan agar arena bisa lebih banyak mengetahui keanekaragaman budaya yang ada di Kepri, sekaligus ajang promosi budaya kita," ujar Ansar.
Selama tiga hari pergelaran pekan kebudayaan, ada empat acara utama yang bisa dinikmati masyarakat, yaitu pagelaran seni pertunjukan, pameran budaya, lokakarya/workshop dan lomba melukis, dan kompetisi permainan dan olahraga tradisional.
Beberapa seni pertunjukan yang akan ditampilkan adalah Teater Mendu, Teater Bangsawan, Silat Tradisi, Zapin Laba-laba Natuna, dan Gazal.
Selain itu, acara ini juga melibatkan tiga museum di Provinsi Kepri untuk pameran budaya. Ketiga mesum tersebut, adalah Museum Sultan Sulaiman Baddrul Alamsyah, Museum Linggam Cahaya, dan Museum Bahari Bintan.
Ada pula penampilan peserta dari negara sahabat, yaitu kelompok seni pertunjukan Sriwana asal Singapura, Era Dance Singapura, dan seniman dari Selangor, Malaysia.
Baca juga:
Bawaslu Kota Batam libatkan mahasiswa dalam pengawasan pemilu partisipatif
BP Batam prioritaskan relokasi untuk warga Rempang yang sudah mendaftar
Bawaslu Batam pastikan untuk kawal hak pilih mahasiswa perantau
Singapura dan Malaysia ikuti kegiatan Pekan Kebudayaan Kepri
"Penyelenggaraan pekan kebudayaan sesuai dengan UUD 1945 Pasal 32 dan UU Nomor 5 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan," kata Menteri Muhadjir Effendy dalam sambutan Menko PMK.
Muhadjir menyampaikan bahwa Indonesia baru memiliki Undang-Undang (UU) Kebudayaan tahun 2017.
Dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun, katanya, sudah ada langkah konkret pemerintah pusat dalam hal memajukan kebudayaan di Tanah Air, antara lain adanya anggaran kebudayaan setiap pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN).
Baca juga:
BNN tangkap kurir sabu jaringan internasional di Batam
Bulog: Pasokan gula di Batam cukup hingga akhir tahun
Selama ini anggaran kebudayaan hanya diselipkan lewat anggaran pendidikan, namun sekarang sudah dialokasikan dana abadi kebudayaan lewat anggaran pendidikan yang setiap tahunnya sekitar Rp2 triliun dari APBN.
"Bahkan posisinya saat ini, sudah mencapai Rp20 triliun. Anggaran itu memang tidak untuk digunakan, tapi jika pengelolaannya sudah mendapatkan manfaat, maka bisa dikembangkan untuk kebudayaan, termasuk kegiatan-kegiatan budaya di daerah," ungkapnya.
Ia pun mengapresiasi Pemprov Kepri bisa menggelar pekan kebudayaan daerah dengan mengandalkan APBD, tanpa mengajukan bantuan anggaran ke pemerintah pusat.
Hal ini, lanjut dia, menjadi suatu langkah luar biasa dan disambut dengan baik oleh pemerintah pusat, khususnya Kementerian Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
"Kami sangat bangga mengapresiasi gagasan besar Pak Gubernur dan semua jajaran yang telah menggelar secara periodik pekan kebudayaan daerah," ucap Muhadjir.
Kegiatan pekan kebudayaan daerah digelar tanggal 21-23 September 2023 dalam rangka menyemarakkan HUT ke-21 Provinsi Kepri tanggal 24 September 2023.
Baca juga:
BP Batam tambah lahan relokasi baru untuk warga Rempang
Bulog Batam menyalurkan 200 ton beras cadangan pangan pemerintah
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan pekan kebudayaan seperti ini adalah ajang yang sangat bagus untuk memperkenalkan secara luas kekayaan budaya yang dimiliki daerah setempat.
"Kita ingin masyarakat semua bisa hadir di pekan kebudayaan agar arena bisa lebih banyak mengetahui keanekaragaman budaya yang ada di Kepri, sekaligus ajang promosi budaya kita," ujar Ansar.
Selama tiga hari pergelaran pekan kebudayaan, ada empat acara utama yang bisa dinikmati masyarakat, yaitu pagelaran seni pertunjukan, pameran budaya, lokakarya/workshop dan lomba melukis, dan kompetisi permainan dan olahraga tradisional.
Beberapa seni pertunjukan yang akan ditampilkan adalah Teater Mendu, Teater Bangsawan, Silat Tradisi, Zapin Laba-laba Natuna, dan Gazal.
Selain itu, acara ini juga melibatkan tiga museum di Provinsi Kepri untuk pameran budaya. Ketiga mesum tersebut, adalah Museum Sultan Sulaiman Baddrul Alamsyah, Museum Linggam Cahaya, dan Museum Bahari Bintan.
Ada pula penampilan peserta dari negara sahabat, yaitu kelompok seni pertunjukan Sriwana asal Singapura, Era Dance Singapura, dan seniman dari Selangor, Malaysia.
Baca juga:
Bawaslu Kota Batam libatkan mahasiswa dalam pengawasan pemilu partisipatif
BP Batam prioritaskan relokasi untuk warga Rempang yang sudah mendaftar
Bawaslu Batam pastikan untuk kawal hak pilih mahasiswa perantau
Singapura dan Malaysia ikuti kegiatan Pekan Kebudayaan Kepri