Tanjungpinang (ANTARA) - Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dina Kusumastuti, menyampaikan progres pembangunan Pasar Baru Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri) telah capai 86 persen.

"Secara keseluruhan pembangunan berjalan lancar dan tepat waktu. Progres pembangunan capai 86 persen. InsyaAllah akhir tahun ini sudah selesai pembangunannya," kata Dina Kusumastuti saat meninjau pembangunan Pasar Baru di Tanjungpinang, Rabu.

Dalam kunjungannya, Dina Kusumastuti didampingi Penjabat (Pj) Wali Kota Tanjungpinang, Hasan serta Anggota DPR RI Dapil Kepri, Chen Sui Lan.

Dina meminta Pj Wali Kota Tanjungpinang beserta jajaran agar membuat Standard Operating Procedure (SOP), sehingga penggunaan pasar tersebut jadi lebih tertata rapi.

Ia juga meminta Pemkot Tanjungpinang ikut merawat pasar baru, karena pembangunannya dibiayai melalui APBN senilai Rp76,4 miliar yang sekaligus merupakan dana masyarakat.

"Jangan nanti buang sampah sembarangan, habis berdagang ditinggal begitu saja. Harus punya aturan yang jelas, sehingga pasar ini tetap dijaga dengan bersih demi kenyamanan bersama," ujarnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota, Hasan menyampaikan pasar baru akan dikelola langsung oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tanjungpinang. Saat ini, pemkot bersama BUMD tengah menyusun SOP pengelolaan pasar tersebut.

"Kita sudah tiga kali rapat untuk menyusun SOP terhadap pengelolaan yang jualan di sini," ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan, lanjut Hasan, Pemkot Tanjungpinang akan menganggarkan melalui APBD untuk perbaikan jalan masuk ke pasar baru, termasuk penataan taman serta penataan di area samping pasar tersebut yang sedikit kumuh.

Kemudian, ada juga dukungan air bersih dari SWRO milik pemkot untuk disuplai ke pasar baru ditambah pengadaan jaringan listrik.

Hasan pun memastikan pasar baru tersebut akan ditempati pedagang yang sebelumnya pernah berjualan di kawasan tersebut. Pemkot Tanjungpinang masih melakukan inventarisasi pedagang yang pernah berjualan di kawasan pasar baru.

"Pedagang yang dulu sudah berjualan di pasar baru harus dikembalikan di sini, total hampir 800 lebih lapak. Kalau semua pedagang yang lama sudah masuk tapi masih ada lapak kosong, baru kita berikan ke yang lain," ucap Hasan.

Pewarta : Ogen
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024