Tokyo (ANTARA) - Seorang wanita berusia 90 tahun diselamatkan dari reruntuhan rumah di Suzu, Prefektur Ishikawa pada Sabtu (6/1) atau lima hari sejak gempa dahsyat yang melanda wilayah di pesisir Laut Jepang itu, demikian menurut otoritas setempat.

Suzu adalah satu kota pesisir yang paling terdampak gempa bermagnitudo 7,6 itu yang terjadi di Semenanjung Noto, Jepang tengah, pada Hari Tahun Baru.

Gempa tersebut adalah yang getaran pertama yang menewaskan lebih dari 100 orang di Jepang sejak gempa Kumamoto pada 2016 di wilayah barat daya Jepang yang menyebabkan 276 orang tewas termasuk yang terkait dengan bencana tersebut.

Gempa itu menyebabkan kerusakan struktur yang luas dan kebakaran di prefektur itu, dan pejabat kota di Wajima meyakini ada sekitar 100 lokasi dimana orang-orang terperangkap di bawah reruntuhan bangunan.

Pada Sabtu sore, jumlah korban tewas mencapai 126 sementara 210 lainnya masih hilang di prefektur itu dengan operasi penyelamatan terhambat hujan dan hujan es. Hujan diperkirakan masih turun hingga Minggu yang diikuti dengan salju di wilayah itu.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan kepada para pejabat dari kementerian dan lembaga terkait untuk "dengan gigih dan menyeluruh melakukan operasi penyelamatan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa." pada pertemuan markas besar tanggap bencana di kantornya.

Pihak berwenang masih berjuang untuk mengirimkan pasokan bantuan akibat jalan-jalan yang rusak akibat gempa di Ishikawa, di mana sebanyak 30 ribu penduduknya tinggal di sekitar 370 penampungan.

Sementara itu gempa susulan masing terus mengguncang Noto, termasuk gempa bermagnitudo 5.3 mencatatkan angka 5 teratas pada skala intensitas seismik Jepang yaitu 7 di pagi hari.






Sumber: Kyodo-OANA

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wanita 90 tahun diselamatkan lima hari setelah gempa Jepang

Pewarta : Yoanita Hastryka Djohan
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024