Kairo (ANTARA) - Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi pada Minggu mengatakan negaranya tidak akan membiarkan pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza.
Sisi mengadakan pembicaraan dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen di sela-sela KTT Mesir-Eropa di Kairo.
"Mesir menolak pemindahan paksa warga Palestina dari tanah mereka dan tidak akan mengizinkannya," kata pemimpin Mesir tersebut seperti dikutip dari pernyataan presiden.
Sisi juga menggarisbawahi perlunya gencatan senjata di Jalur Gaza.
Perundingan antara kedua belah pihak membahas kerja sama bilateral antara Mesir dan Uni Eropa serta perkembangan regional, kata pernyataan itu.
Mesir dan Uni Eropa bersiap meningkatkan hubungan mereka ke "kemitraan komprehensif strategis" pada Minggu, di tengah laporan bahwa blok Eropa tersebut akan memberi Kairo paket pendanaan sebesar 7,4 miliar euro (sekitar Rp126,2 triliun) dari 2024-2027 untuk menstabilkan perekonomian mereka.
Mesir telah berada di bawah tekanan ekonomi akibat perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang berdampak pada pendapatan negara itu dari sektor pariwisata dan pelayaran yang melalui Terusan Suez.
Israel melancarkan serangan militer mematikan di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan hampir 1.200 orang.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mesir tidak akan izinkan pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza
Sisi mengadakan pembicaraan dengan Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen di sela-sela KTT Mesir-Eropa di Kairo.
"Mesir menolak pemindahan paksa warga Palestina dari tanah mereka dan tidak akan mengizinkannya," kata pemimpin Mesir tersebut seperti dikutip dari pernyataan presiden.
Sisi juga menggarisbawahi perlunya gencatan senjata di Jalur Gaza.
Perundingan antara kedua belah pihak membahas kerja sama bilateral antara Mesir dan Uni Eropa serta perkembangan regional, kata pernyataan itu.
Mesir dan Uni Eropa bersiap meningkatkan hubungan mereka ke "kemitraan komprehensif strategis" pada Minggu, di tengah laporan bahwa blok Eropa tersebut akan memberi Kairo paket pendanaan sebesar 7,4 miliar euro (sekitar Rp126,2 triliun) dari 2024-2027 untuk menstabilkan perekonomian mereka.
Mesir telah berada di bawah tekanan ekonomi akibat perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang berdampak pada pendapatan negara itu dari sektor pariwisata dan pelayaran yang melalui Terusan Suez.
Israel melancarkan serangan militer mematikan di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan hampir 1.200 orang.
Sumber: Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mesir tidak akan izinkan pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza