Batam (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJP) Kementerian Keuangan Provinsi Kepulauan Riau menyebutkan realisasi Pendapatan Negara per Februari 2024 sebesar Rp2 miliar atau telah mencapai 14,61 persen dari target tahun 2024 sebesar Rp14,14 triliun.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kepri Imanul Hakim di Batam, Senin, mengatakan Penerimaan Perpajakan menjadi penyumbang terbesar yaitu sebesar Rp1,5 miliar atau 75,71 persen dari total pendapatan negara di Februari 2024.
"Kinerja penerimaan tersebut didukung oleh kinerja kegiatan ekonomi yang baik, aktivitas produksi dan konsumsi yang terjaga, serta transaksi domestik yang stabil dan berkelanjutan, khususnya pada Kelompok Lapangan Usaha (KLU) industri pengolahan," kata Imanul.
Kemudian, penerimaan bea dan cukai di Kepri juga turut didominasi oleh KLU industri pengolahan.
Ia menambahkan secara khusus di bulan Februari 2024 terdapat peningkatan penerimaan cukai yang didorong dengan kenaikan permohonan pita cukai dan kenaikan tarif atas cukai hasil tembakau.
Kemudian, total belanja APBN di Provinsi Kepri per 29 Februari 2024 telah mencapai Rp2,2 miliar atau terealisasikan sebesar 12,89 persen dari total pagu 2024.
"Dari sisi belanja APBN, belanja Kementerian/Lembaga di Kepri telah terealisasikan sebesar Rp784 miliar mampu tumbuh 52,01 persen (yoy). Selanjutnya, Transfer ke Daerah (TKD) terealisasi Rp1,4 miliar juga turut memberikan kinerja positif sebesar 27,70 persen (yoy)," kata Imanul.
Menurut dia, peningkatan belanja APBN berkontribusi positif dalam menjaga stabilitas inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang memperkuat stimulus aktivitas ekonomi lokal, salah satunya dengan belanja pegawai yang pada bulan Februari 2024 terealisasikan sebesar Rp425,17 miliar dan menjadi jenis belanja Kementerian/Lembaga dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 120,27 persen (yoy).
Lebih lanjut ia menjelaskan dari sisi perekonomian UMKM, pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan Ultra Mikro (UMi) bagi para UMKM per 29 Februari 2024 telah tersalurkan sebesar Rp257,41 miliar.
"Penyaluran tersebut terbagi atas penyaluran pembiayaan KUR sebesar Rp252,55 miliar dan penyaluran UMi sebesar Rp4,85 miliar. Kinerja APBN Kepri yang positif menjadi modal kita dalam menjalani tahun 2024," kata dia.
Dengan begitu, Imanul menyampaikan kesehatan dan kredibilitas APBN #UangKita juga akan terus bersama kita jaga dan dikelola dengan penuh kehati-hatian agar terus mampu melindungi kesejahteraan masyarakat melalui perekonomian Kepri yang terjaga dari berbagai guncangan.
Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kepri Imanul Hakim di Batam, Senin, mengatakan Penerimaan Perpajakan menjadi penyumbang terbesar yaitu sebesar Rp1,5 miliar atau 75,71 persen dari total pendapatan negara di Februari 2024.
"Kinerja penerimaan tersebut didukung oleh kinerja kegiatan ekonomi yang baik, aktivitas produksi dan konsumsi yang terjaga, serta transaksi domestik yang stabil dan berkelanjutan, khususnya pada Kelompok Lapangan Usaha (KLU) industri pengolahan," kata Imanul.
Kemudian, penerimaan bea dan cukai di Kepri juga turut didominasi oleh KLU industri pengolahan.
Ia menambahkan secara khusus di bulan Februari 2024 terdapat peningkatan penerimaan cukai yang didorong dengan kenaikan permohonan pita cukai dan kenaikan tarif atas cukai hasil tembakau.
Kemudian, total belanja APBN di Provinsi Kepri per 29 Februari 2024 telah mencapai Rp2,2 miliar atau terealisasikan sebesar 12,89 persen dari total pagu 2024.
"Dari sisi belanja APBN, belanja Kementerian/Lembaga di Kepri telah terealisasikan sebesar Rp784 miliar mampu tumbuh 52,01 persen (yoy). Selanjutnya, Transfer ke Daerah (TKD) terealisasi Rp1,4 miliar juga turut memberikan kinerja positif sebesar 27,70 persen (yoy)," kata Imanul.
Menurut dia, peningkatan belanja APBN berkontribusi positif dalam menjaga stabilitas inflasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang memperkuat stimulus aktivitas ekonomi lokal, salah satunya dengan belanja pegawai yang pada bulan Februari 2024 terealisasikan sebesar Rp425,17 miliar dan menjadi jenis belanja Kementerian/Lembaga dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 120,27 persen (yoy).
Lebih lanjut ia menjelaskan dari sisi perekonomian UMKM, pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan pembiayaan Ultra Mikro (UMi) bagi para UMKM per 29 Februari 2024 telah tersalurkan sebesar Rp257,41 miliar.
"Penyaluran tersebut terbagi atas penyaluran pembiayaan KUR sebesar Rp252,55 miliar dan penyaluran UMi sebesar Rp4,85 miliar. Kinerja APBN Kepri yang positif menjadi modal kita dalam menjalani tahun 2024," kata dia.
Dengan begitu, Imanul menyampaikan kesehatan dan kredibilitas APBN #UangKita juga akan terus bersama kita jaga dan dikelola dengan penuh kehati-hatian agar terus mampu melindungi kesejahteraan masyarakat melalui perekonomian Kepri yang terjaga dari berbagai guncangan.