Batam (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepulauan Riau menargetkan 13.000 warga di wilayah itu menggunakan alat kontrasepsi dalam memperingati Hari Keluarga Nasional.
Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina di Batam, Selasa, mengatakan target 13.000 tersebut dengan jenis layanan kontrasepsi, mulai dari suntik, MOW, MOP, IUD, implant, kondom, pil.
Dalam pelayanan KB Sejuta Akseptor, pihaknya juga melibatkan sejumlah pemangku kebijakan di daerah untuk meningkatkan capaian pengguna alat kontrasepsi, salah satunya dengan menggerakkan seluruh fasilitas kesehatan, klinik, dan Praktik Mandiri Bidan (PMB) agar memberikan pelayanan KB gratis.
"Kalau ini memang pelayanan yang berlangsung selama satu hari ini. Pelayanan didapatkan sebesar 13.000 pengguna alat kontrasepsi," kata Rohina.
Jika seluruh fasilitas kesehatan, klinik, dan PMB melaksanakan dan mendukung pelayanan KB Sejuta Akseptor, ia optimis target 13.000 menggunakan alat kontrasepsi tercapai.
"Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, terkhusus pasangan usia subur yang membutuhkan KB," ujar dia.
Menurutnya, seluruh masyarakat berhak mendapatkan pelayanan jangkauan dari program pemerintah.
Dalam hal ini program BKKBN bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, rumah sakit, hingga OPD KB kabupaten/kota di Kepri.
"Jadi pelayanan kontrasepsi itu semuanya gratis. Untuk alat kontrasepsinya BKKBN memberikan kepada OPD-KB dan menyalurkan ke klinik, faskes, PMB yang sudah bekerja sama dengan BKKBN," kata dia.
Rohina menyampaikan para peserta yang mengikuti pelayanan KB Sejuta Akseptor, cukup membawa KTP pada saat pendaftaran.
"Harus tercatat penggunaan alat kontrasepsi yang diberikan tadi, berdasarkan orang-orang atau ibu-ibu pasangan usia subur," ujar Rohina.
Baca juga: DP3 Tanjungpinang gencarkan gerakan pangan murah jelang Idul Adha 1445 H
Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina di Batam, Selasa, mengatakan target 13.000 tersebut dengan jenis layanan kontrasepsi, mulai dari suntik, MOW, MOP, IUD, implant, kondom, pil.
Dalam pelayanan KB Sejuta Akseptor, pihaknya juga melibatkan sejumlah pemangku kebijakan di daerah untuk meningkatkan capaian pengguna alat kontrasepsi, salah satunya dengan menggerakkan seluruh fasilitas kesehatan, klinik, dan Praktik Mandiri Bidan (PMB) agar memberikan pelayanan KB gratis.
"Kalau ini memang pelayanan yang berlangsung selama satu hari ini. Pelayanan didapatkan sebesar 13.000 pengguna alat kontrasepsi," kata Rohina.
Jika seluruh fasilitas kesehatan, klinik, dan PMB melaksanakan dan mendukung pelayanan KB Sejuta Akseptor, ia optimis target 13.000 menggunakan alat kontrasepsi tercapai.
"Tujuannya adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, terkhusus pasangan usia subur yang membutuhkan KB," ujar dia.
Menurutnya, seluruh masyarakat berhak mendapatkan pelayanan jangkauan dari program pemerintah.
Dalam hal ini program BKKBN bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, rumah sakit, hingga OPD KB kabupaten/kota di Kepri.
"Jadi pelayanan kontrasepsi itu semuanya gratis. Untuk alat kontrasepsinya BKKBN memberikan kepada OPD-KB dan menyalurkan ke klinik, faskes, PMB yang sudah bekerja sama dengan BKKBN," kata dia.
Rohina menyampaikan para peserta yang mengikuti pelayanan KB Sejuta Akseptor, cukup membawa KTP pada saat pendaftaran.
"Harus tercatat penggunaan alat kontrasepsi yang diberikan tadi, berdasarkan orang-orang atau ibu-ibu pasangan usia subur," ujar Rohina.
Baca juga: DP3 Tanjungpinang gencarkan gerakan pangan murah jelang Idul Adha 1445 H