Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menggelar 12 kali gerakan pangan murah selama tahun 2024.
Kepala DP3 Tanjungpinang Robert Lukman mengatakan gerakan pangan murah yang sudah digelar sejak awal tahun 2024 sekitar empat kali.
"Dalam sepekan ini atau jelang hari raya Idul Adha kita gelar lagi tiga kali, yaitu mulai tanggal 4 sampai 6 Juni 2024," kata Robert di Tanjungpinang, Selasa.
Robert menyebut gerakan pangan murah tersebut bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Bank Indonesia, Pemprov Kepri serta sejumlah supplier bahan kebutuhan pokok yang ada di Tanjungpinang, seperti Bulog hingga Hypermart.
Ia menyatakan bahwa gerakan pangan murah lebih banyak diagendakan ketika menyambut hari besar keagamaan dan nasional (HKBN), misalnya momentum lebaran Idul Adha yang dalam waktu dekat akan dirayakan umat Muslim di tanah air.
Menurutnya gerakan pangan murah tersebut bertujuan menstabilkan pasokan dan harga bahan pangan, apalagi jelang HKBN yang biasanya terjadi gejolak harga bahan pokok di pasaran.
"Belakangan harga kebutuhan pokok juga agak naik, sehingga ini upaya kami menjaga pasokan dan stabilitas pangan agar tidak terjadi kenaikan terlalu tinggi," ujar Robert.
Robert menyampaikan harga jual bahan pangan melalui kegiatan gerakan pangan murah lebih rendah dibanding harga pasaran atau di kisaran Rp1.500 sampai Rp2.000 di bawah harga pasar.
Harga sembako tersebut sudah disubsidi oleh Bank Indonesia, misalnya harga minyak goreng di pasaran Rp15 ribu per kilogram, tapi di pasar murah dijual Rp13 ribu per kilogram, artinya ada selisih Rp2.000 yang ditanggung Bank Indonesia untuk kemudian dibayarkan kepada supplier bahan pokok setelah penjualan selesai.
"Kegiatan pangan murah ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pangan sesuai harapan dengan harga yang lebih terjangkau," ujar Robert.
Lanjutnya menyampaikan selama ini masyarakat sangat antusias berbelanja melalui gerakan pangan murah, karena rata-rata bahan pokok habis terjual dalam kurun waktu satu atau dua jam saja, terutama beras SPHP Bulog, telur, cabai dan minyak goreng.
Adapun komoditas yang dijual antara lain beras SPHP Rp58 ribu per lima kilogram, lalu beras premium Bulog Rp65 ribu per lima kilogram, gula pasir maniskita Rp14 ribu per kilogram, dan daging kerbau beku Rp80 ribu per kilogram.
Selanjutnya, ada minyak goreng Rp13 ribu per liter, tepung terigu Rp7.500 per liter, beras gajah merah Rp74 ribu per lima kilogram, beras anak koki Rp64 ribu per lima kilogram, bawang putih Rp32 ribu per kilogram, bawang merah Rp24 ribu per kilogram, kentang Rp14 ribu per kilogram, wortel Rp16 ribu per kilogram dan telur Rp50 ribu per papan.
Baca juga:
BKKBN Kepri siagakan 94 penyuluh sukseskan program KB
Bapenda Kepri tingkatkan sosialisasi pembelian BBM nontunai dengan Fuel Card Plus
Kepala DP3 Tanjungpinang Robert Lukman mengatakan gerakan pangan murah yang sudah digelar sejak awal tahun 2024 sekitar empat kali.
"Dalam sepekan ini atau jelang hari raya Idul Adha kita gelar lagi tiga kali, yaitu mulai tanggal 4 sampai 6 Juni 2024," kata Robert di Tanjungpinang, Selasa.
Robert menyebut gerakan pangan murah tersebut bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Bank Indonesia, Pemprov Kepri serta sejumlah supplier bahan kebutuhan pokok yang ada di Tanjungpinang, seperti Bulog hingga Hypermart.
Ia menyatakan bahwa gerakan pangan murah lebih banyak diagendakan ketika menyambut hari besar keagamaan dan nasional (HKBN), misalnya momentum lebaran Idul Adha yang dalam waktu dekat akan dirayakan umat Muslim di tanah air.
Menurutnya gerakan pangan murah tersebut bertujuan menstabilkan pasokan dan harga bahan pangan, apalagi jelang HKBN yang biasanya terjadi gejolak harga bahan pokok di pasaran.
"Belakangan harga kebutuhan pokok juga agak naik, sehingga ini upaya kami menjaga pasokan dan stabilitas pangan agar tidak terjadi kenaikan terlalu tinggi," ujar Robert.
Robert menyampaikan harga jual bahan pangan melalui kegiatan gerakan pangan murah lebih rendah dibanding harga pasaran atau di kisaran Rp1.500 sampai Rp2.000 di bawah harga pasar.
Harga sembako tersebut sudah disubsidi oleh Bank Indonesia, misalnya harga minyak goreng di pasaran Rp15 ribu per kilogram, tapi di pasar murah dijual Rp13 ribu per kilogram, artinya ada selisih Rp2.000 yang ditanggung Bank Indonesia untuk kemudian dibayarkan kepada supplier bahan pokok setelah penjualan selesai.
"Kegiatan pangan murah ini diharapkan dapat membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pangan sesuai harapan dengan harga yang lebih terjangkau," ujar Robert.
Lanjutnya menyampaikan selama ini masyarakat sangat antusias berbelanja melalui gerakan pangan murah, karena rata-rata bahan pokok habis terjual dalam kurun waktu satu atau dua jam saja, terutama beras SPHP Bulog, telur, cabai dan minyak goreng.
Adapun komoditas yang dijual antara lain beras SPHP Rp58 ribu per lima kilogram, lalu beras premium Bulog Rp65 ribu per lima kilogram, gula pasir maniskita Rp14 ribu per kilogram, dan daging kerbau beku Rp80 ribu per kilogram.
Selanjutnya, ada minyak goreng Rp13 ribu per liter, tepung terigu Rp7.500 per liter, beras gajah merah Rp74 ribu per lima kilogram, beras anak koki Rp64 ribu per lima kilogram, bawang putih Rp32 ribu per kilogram, bawang merah Rp24 ribu per kilogram, kentang Rp14 ribu per kilogram, wortel Rp16 ribu per kilogram dan telur Rp50 ribu per papan.
Baca juga:
BKKBN Kepri siagakan 94 penyuluh sukseskan program KB
Bapenda Kepri tingkatkan sosialisasi pembelian BBM nontunai dengan Fuel Card Plus